Liputan6.com, Jakarta Masalah uang adalah topik besar untuk banyak orang. Pikiran soal kapan membayar utang, apakah bisa melunasinya, atau apakah bisa pensiun dengan banyak uang, bisa jadi selalu terlintas di pikiran Anda.

Pikiran itu menghabiskan banyak energi di otak Anda. Oleh karena itu, Anda perlu mengalirkannya ke arah kreativitas, kedamaian, serta kemampuan memecahkan masalah dan memiliki kendali atas hidup.

Liputan6.com, Jakarta - Semua orang memiliki selera makan yang berbeda. Namun adakah yang rela menghabiskan uang berjuta-juta hanya untuk makanan?.

Nyatanya, di beberapa negara ada makanan yang dijual dengan harga yang sangat mahal. Beberapa ada yang disajikan dalam bentuk unik dan menarik. Namun ada juga makanan-makanan yang berbentuk biasa saja. Bahkan hanya satu jenis buah yang dijual dengan harga mahal.

Penasaran? Melansir dari The Richest, Sabtu (16/4/2016), berikut 7 makanan yang memiliki harga termahal di dunia. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Ketika memiliki kehidupan yang mewah, maka Anda akan mampu untuk membeli apa saja yang Anda inginkan. Tidak akan ada yang menghalangi Anda untuk membeli apapun bahkan bila barang yang Anda beli memiliki harga jutaan bahkan miliaran.

Mulai dari mobil, kapal pesiar dan bahkan perhiasan terbaik, bisa Anda miliki. Namun bila Anda hanya karyawan biasa dengan kehidupan kelas menengah, maka untuk membeli mobil biasa saja Anda harus berpikir puluhan kali.

Lalu, barang mewah mahal seperti apa sajakah yang pernah ada? Melansir dari The Richest, Sabtu (16/4/2016) berikut adalah 8 benda mahal yang harganya bisa membuat Anda terkejut:

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan start up yang bergerak di bidang virtual hotel operator (VHO), PT Global Rooms Indonesia (Nida Rooms), mendapatkan suntikan dana US$ 4 juta atau setara Rp 52,4 miliar (US$ 1=Rp 13.100) dari 3 venture capital berbasis di Indonesia.

CEO dan Founder Nida Rooms, Kanesh Avili dalam keterangannya, Sabtu (16/4/2016) mengatakan, suntikan dana ini rencananya akan dipergunakan untuk mengembangkan bisnis di Indonesia.

Kanesh mengatakan, tambahan dana ini sejalan dengan target Nida Rooms di phase kedua yaitu menaikkan standar dan mutu hotel berbintang 3 ke bawah. Sehingga mitra hotel dapat  setara  dan bersaing sehat dengan hotel bintang 3 ke atas dan dari sisi end consumer.

Selanjutnya konsumen dapat merasakan kenyamanan layaknya menginap di hotel berbintang 3 ke atas, dengan pilihan lokasi harga dan standar kualitas yang sesuai.

Liputan6.com, Bandung - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) yang merubah acuan suku bunga dari sebelumnya bunga dengan tenor 12 bulan menjadi bertenor 7 hari merupakan hal positif.

"OJK dan Bank Indonesia mempunyai program untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi kita dan BI rate yang turun, walau kemarin penurunan itu di bawah 7 hari. Jangka pendek itu lebih cocok dengan kondisi pinjaman antar bank, tapi ini sinyal positif bagi masyarakat kita," kata Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Pengawasan Pasar Modal Nurhaida dalam sebuah diskusi di Bandung, Sabtu (16/4/2016).

Dengan adanya perubahan acuan suku bunga ini‎ maka nantinya nama suku bunga acuan tidak lagi BI Rate, melainkan Bank Indonesia Seven Days Reserve Ripo Rate. Kebijakan ini akan berlaku mulai 19 Agustus 2016.

Nurhaida menilai setiap kebijakan yang diambil BI bakal berdampak terhadap perkembangan perekonomian, termasuk pasar modal.