Prev Mei 2016 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
01 02 03 04 05 06 07
08 09 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 01 02 03 04
05 06 07 08 09 10 11
Berita Kurs Dollar pada hari Minggu, 01 Mei 2016
Ingin Lepas Pekerjaan buat Jadi Pengusaha? Pikirkan 6 Hal Ini

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini menjadi pengusaha semakin menjadi tren di seluruh dunia. Bila ingin menjadi salah satunya, maka Anda harus siap untuk melakukan banyak pengorbanan, karena menjadi pengusaha juga menyangkut dedikasi dan keseriusan hati.

Untuk memulainya saja Anda membutuhkan modal. Ada yang berpendapat, untuk memulai bisnis baru maka harus mengorbankan segala gaya hidup. Namun ada juga yang mengatakan Anda bisa membuat apapun yang disukai menjadi bisnis.

Tidak peduli bagaimanapun, Anda tetap harus memikirkan apakah keputusan untuk menjadi pengusaha sudah dipikirkan dengan baik. Melansir laman Forbes.com, Minggu (1/5/2016), berikut adalah 6 hal yang wajib Anda pikirkan saat memutuskan jadi pengusaha.

Baca Juga

  • 7 Hal Produktif yang Dapat Dilakukan Wanita Karier
  • Mau Kerja dari Rumah? Lakukan 5 Hal Ini Biar Makin Produktif
  • Pencari Kerja Indonesia Kecewa dengan Pekerjaan Dalam Negeri

Source: liputan6.com
Tuntut Banyak Hal Saat May Day, Pengusaha Minta Pengertian Buruh

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sudah terbiasa dengan tradisi aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh setiap peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 1 Mei. Berbagai tuntutan buruh pun dianggap wajar pengusaha dengan harapan ada peningkatan produktivitas.

"Saya kira merayakan May Day 1 Mei adalah hal yang wajar," kata Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (1/5/2016).   

Benny memandang, tuntutan buruh terkait kenaikan upah minimum Rp 650 ribu pada tahun depan sebagai sesuatu yang lumrah dari pekerja. Asalkan, setiap penyesuaian gaji selalu dibarengi dengan peningkatan produktivitas buruh.

"Sebenarnya tuntutan buruh upah naik Rp 650 ribu tahun depan wajar sih, seandainya disertai kenaikan produktivitas kerjanya," ucap Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) itu.

Bagaimana dengan tuntutan lainnya soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang diperkirakan buruh masih akan dilakukan pengusaha pada tahun ini?

Benny mengatakan, perusahaan tentu tidak akan melakukan PHK apabila masih mampu mempekerjakan karyawannya. Namun kemampuan itu harus didukung produktivitas tinggi para buruh untuk sanggup bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya.

Baca Juga

  • Pengusaha Harap Buruh Tak Demo Saat May Day
  • Menaker: May Day Is Holiday
  • Jurus Menaker Agar Perayaan Hari Buruh Berlangsung Damai

Source: liputan6.com
Penjualan Turun Picu Saham Apple Terpuruk

Liputan6.com, New York - Penutupan pasar saham pada Jumat (Sabtu pagi WIB) ternyata tidak memberikan angin segar bagi Apple. Nilai saham perusahaan ini terpuruk dan terjatuh 11 persen selama lima sesi terakhir.

Melansir Reuters, Sabtu (30/4/2016), kapitalisasi pasar saham Apple turun di angka US$ 65 miliar. Perusahaan yang bermarkas di California tersebut telah mengalami guncangan sejak beberapa waktu lalu.

Namun Apple tetap percaya diri memperlihatkan hasil penjualan kuartal yang memiliki nilai paling rendah dalam 13  tahun belakangan. Para analis menilai hal ini karena penjualan iPhone yang menurun selama beberapa waktu belakangan.

Baca Juga

  • Penjualan iPhone Makin Lesu, Bos Apple Tak Gentar
  • Penjualan iPhone Menurun, Apple Kian Terseok-seok
  • Apple Watch Generasi Terbaru Bakal `Putus` dari iPhone

Source: liputan6.com
Ingin Jadi Orang Kaya? Yuk Coba Trik Ini

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi kaya raya adalah impian banyak orang. Dengan punya banyak uang kamu tidak perlu pusing saat ingin sesuatu.

Namun, tidak sedikit orang yang beranggapan untuk menjadi kaya raya adalah hal yang mustahil.
Orang-orang seperti ini pun berpikiran untuk menjadi kaya raya harus mengorbankan seluruh waktunya untuk bekerja keras tiada henti.

Padahal cukup dengan sedikit trik dan keinginan untuk sukses secara ekonomi, Anda bisa mencapai impian sebagai orang kaya. Berikut ini 5 hal yang mudah dilakukan tapi bisa bikin kamu kaya raya seperti dikutip dari www.cekaja.com Sabtu (30/4/2016):

1. Biarkan internet menghasilkan uang untukmu

Saat ini banyak sekali website yang bisa memberikan kamu banyak uang hanya dengan sedikit upaya. Website tersebut menawarkan pekerjaan-pekerjaan kecil dengan gaji beberapa ratus ribu rupiah, misalnya seperti menerjemahkan artikel atau membuat desain untuk sebuah produk.

Baca Juga

  • 10 Alasan yang Bisa Sebabkan Keuanganmu Jadi Bangkrut
  • Utang Tidak Selamanya Buruk? Ini Dia Buktinya
  • Tips Buat Biaya Pernikahan Lebih Hemat

Source: liputan6.com
Malaysia Siap Tanam Modal Rp 7,9 Triliun di RI

Liputan6.com, Jakarta - Nilai minat investasi investor Malaysia yang dihasilkan dari 1st Indonesia Malaysia Investment Forum yang diselenggarakan  di Kuala Lumpur sebesar US$ 575 juta atau setara dengan Rp 7,9 triliun (asumsi kurs APBN Rp 13.500 per dolar AS).

Nilai minat investasi tersebut diperoleh dari beberapa sektor yakni sektor telekomunikasi, jasa angkutan udara dan perdagangan, infrastruktur, ketenagalistrikan, properti, kawasan industri, pengolahan makanan serta daur sampah ulang sampah elektronik.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan  minat investasi yang disampaikan oleh pengusaha Malaysia tergolong serius.

"Minat investasi di bidang infrastruktur dan kawasan industri yang merupakan sektor prioritas dan memiliki nilai yang signifikan," ujar dia dalam keterangan tertulis kepada media, Sabtu (30/04/2016).

Baca Juga

  • BKPM Minta Malaysia Investasi Industri Pengolahan Sawit di RI
  • RI-Malaysia Sepakat Tak Ada Penangkapan Nelayan Kecil
  • Senasib dengan RI, Ikan Malaysia Banyak Dicuri 3 Negara Ini

Source: liputan6.com
4 Cara Manfaatkan Akhir Pekan Agar Produktif di Hari Kerja

Liputan6.com, Jakarta - Bekerja selama sepekan tentu membuat energi Anda terkuras hingga ingin sekali pulang cepat pada Jumat sore. Namun, saat Senin datang, Anda sadar akan mengulangi siklus serupa dengan tingkat stres yang tak jauh berbeda.

Mengurangi penat setelah bekerja, banyak orang memilih bermalas-malasan di akhir pekan. Padahal, waktu luang tersebut dapat dimanfaatkan  untuk mendorong produktivitas kerja dari Senin hingga Jumat.

Anda perlu beristirahat cukup, relaksasi, dan menghibur diri guna mempersiapkan diri saat kembali bekerja. Akhir pekan merupakan waktu yang tepat untuk mengisi kembali energi di tubuh dan membakar semangat.

Baca Juga

  • Ingin Ciptakan Kesan Baik di Hari Pertama Kerja? Simak Tips Ini
  • Masih Ingin Tetap Bekerja di Usia Pensiun? Simak Tips Ini
  • 3 Alasan Anda Tak Boleh Terlalu Keras Bekerja

Source: liputan6.com
Miliarder Ini Tetap Lakukan Kebiasaan Saat Masih Miskin

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu miliarder di dunia, ternyata tak berarti menanggalkan seluruh kebiasaan saat masih menjadi orang biasa.

Begitu juga yang dilakukan miliarder Paul DeJoria, yang tetap memilih mengenakan pakaian serba hitam seperti kebiasaannya saat masih hidup miskin.

Melansir laman Business Insider, Minggu (1/5/2016), pengusaha tequila ini saat miskin memilih pakaian serba hitam karena alasan finansial. Ia menuturkan, warna hitam menyamarkan noda atau kotoran yang menempel di pakaiannya sehingga ia dapat menghemat biaya cuci baju.

Kini, dengan total kekayaan mencapai US$ 3,1 miliar, DeJoria seharusnya tak perlu lagi khawatir dengan biaya laundry. Meski begitu, ia tetap memilih mempertahankan kebiasaannya tersebut, berpakaian serba hitam.

 

Baca Juga

  • 5 Kesamaan Miliarder Wanita, Apa Saja?
  • Kapal Pesiar Mewah Miliarder Ini Dilego Rp 5,26 Triliun
  • Miliarder Ini Memulai Hari dengan Kegiatan Lima Menit

Source: liputan6.com
Hindari Gaya Hidup yang Bisa Bikin Bangkrut

Liputan6.com, Jakarta - Zaman modern ini menuntut kita mengikuti perkembangan yang ada. Mulai dari gadget yang semakin canggih tiap tahunnya, dengan berbagai model baru yang membuat setiap orang ingin memilikinya.

Selain itu banyaknya restoran mahal atau café yang tersedia memungkinkan kita bergaya hidup tidak semestinya, dan demi mengikuti zaman juga eksistensi, setiap orang rela menghabiskan uang hanya untuk mengikuti gaya hidup saat ini.

Tidak sedikit mereka yang lebih mementingkan gaya hidup dibanding untuk memenuhi kebutuhan primer seperti menabung untuk membeli rumah. Selain itu, tak jarang pula mereka yang mengikuti gaya hidup tidak dibarengi dengan pendapatan yang sesuai.

Baca Juga

  • Pilihan Cari Penghasilan Tambahan di Luar Kantor
  • 5 Kebiasaan Investor Sukses
  • Pahami 5 Hal Tentang Asuransi Berlabel All Risk

Source: liputan6.com
150 Ribu Buruh Serbu Jakarta di Peringatan May Day, Ini Lokasinya

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 150 ribu buruh yang tergabung dalam sejumlah serikat pekerja dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) berencana menggelar unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Minggu (1/5/2016) ini. Dalam aksi ini, mereka menuntut tiga hal kepada pemerintah dan para pengusaha.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menegaskan aksi buruh ini akan digelar serempak di 32 provinsi dan 250 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Jumlah buruh yang dikerahkan mencapai 1 juta orang.

"Tak kurang dari 1 juta buruh siap melakukan aksi di peringatan May Day. Itu yang sudah terkonfirmasi oleh kawan-kawan daerah. Sedangkan untuk massa buruh yang ikut demo se-Jabodetabek 150 ribu orang," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta.   

Diakui Said, dari 32 provinsi baru terkonfirmasi para buruh di 28 provinsi yang ikut berpartisipasi pada peringatan May Day. Sementara dari 250 kabupaten/kota yang rencananya ikut juga baru terkonfirmasi 200 kabupaten/kota.

Baca Juga

  • Menaker: May Day Is Holiday
  • Jurus Menaker Agar Perayaan Hari Buruh Berlangsung Damai
  • Banjir Diskon dari 50 E-commerce di May Day Madness 2016

Source: liputan6.com
Top 3: Miliarder Ini Bisa Cetak Rp 78 Triliun dalam 20 Menit

Liputan6.com, Jakarta - Bagi seorang miliarder, terkadang begitu mudah untuk menambah pundi kekayaannya. Seperti yang terjadi pada miliarder CEO Amazon Jeff Bezos.

Dalam 20 menit lelaki ini mampu mencetak US$ 6 miliar atau sekitar Rp 78,9 triliun (asumsi kurs Rp 13.182 per dolar Amerika Serikat) ketika pembukaan pasar saham.

Saham Amazon merangkak naik di atas 10 persen pada perdagangan Kamis lalu. Nilai valuasi saham Amazon pun mencapai US$ 82,9 miliar.

Artikel ini pun menuai perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com. Selain itu ada soal tips keuangan bagi yang mau menikah. Simak 3 berita paling dicari, Minggu (1/5/2016):

1. Miliarder Ini Bisa Cetak Rp 78 Triliun dalam 20 Menit

Kemampuan CEO Amazon Jeff Bezos memang patut diberikan apresiasi. Bagaimana tidak, dalam 20 menit lelaki ini mampu mencetak US$ 6 miliar atau sekitar Rp 78,9 triliun (asumsi kurs Rp 13.182 per dolar Amerika Serikat) ketika pembukaan pasar saham.

Melansir laman Time, Sabtu (30/4/2016), saham Amazon merangkak naik di atas 10 persen pada perdagangan Kamis lalu. Nilai valuasi saham Amazon pun mencapai US$ 82,9 miliar.

Lonjakan tersebut membuat Jeff Bezos mendapat banyak keuntungan. Miliarder terkaya nomor lima di dunia ini mampu mengantongi kekayaan yang cukup besar.

Lonjakan tersebut bahkan mampu untuk membawanya menyalip orang terkaya nomor 4 dunia, Carlos Slim untuk sementara waktu. Simak berita selengkapnya di sini!

2. Persiapan Keuangan Bila Mau Menikah Tahun Ini

Melakukan perencanaan keuangan merupakan sebuah kewajiban yang perlu dilakukan oleh siapa pun, khususnya Anda yang miliki rencana menikah.

Kesadaran untuk menikah di usia yang matang memang sudah merupakan hal yang umum bagi masyarakat di Indonesia saat ini.

Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Canoodle.com pada 2013 mengungkapkan sebanyak 22 persen responden mengatakan umur 26-29 tahun merupakan periode yang paling tepat untuk menikah.

Untuk itu, banyak sekali dari Anda yang berusaha untuk mempersiapkan diri secara mental dan finansial sebelum mengikatkan dirinya terhadap tali abadi pernikahan bersama sang pasangan. Simak berita selengkapnya di sini!

3. Orang Kaya Sering Sembunyikan Kebiasaan Ini

Sebenarnya tidak ada cara yang benar-benar khusus untuk menjadi kaya. Bila Anda bertanya pada berbagai ahli, maka mereka akan menjawab secara garis besar untuk tidak menghambur-hamburkan uang bila ingin menjadi kaya. Sebenarnya alasan satu ini cukup masuk akal.

Bila ingin menjadi kaya, maka Anda harus pintar mengatur keuangan. Bagaimana pun juga, orang yang memiliki banyak uang mengetahui cara untuk menabung agar bisa membeli hal-hal yang diinginkan kemudian hari.

Mereka sama sekali tidak masalah untuk hidup dalam kesederhanaan. Namun tidak hanya itu saja, melansir dari gobankingrates.com, Sabtu (30/4/2016) berikut adalah ulasan mengenai keuangan yang sering disembunyikan para orang kaya. Simak berita selengkapnya di sini!


Source: liputan6.com
Terlena dengan Subsidi yang Bikin Masyarakat Masih Boros Listrik

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia dinilai masih berperilaku boros saat menggunakan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM, Jarman menilai hal ini karena tarif listrik yang murah akibat masih adanya subsidi dari pemerintah.

Jarman mengungkapkan, total energi terjual atau konsumsi listrik sepanjang 2015 mengalami kenaikan 8 persen dari realisasi sebesar 199.496 Gigawatt per Hour (GWh) di 2014. Dengan penjualan listrik pada tahun lalu mencapai 215.455 GWh.

"Tambahannya 8 persen dari total energi yang terjual di 2014. Kan kebutuhan listrik terus meningkat setiap tahunnya," ujar Jarman saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (1/5/2016).

Diakui Jarman, pemakaian terbesar energi listrik berasal dari tiga kelompok, yakni golongan rumah tangga, industri, dan bisnis dengan konsumsi 70-80 persen dari total konsumsi listrik nasional.

Baca Juga

  • Tarif Listrik 12 Golongan Pelanggan Belum Tentu Naik Mei Ini?
  • Orang Kaya Paling Banyak Nikmati Subsidi Listrik
  • Subsidi Dicabut, Tagihan Pelanggan 900 VA Naik Rp 100 Ribu

Source: liputan6.com
Ada May Day, Penumpang KA Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta mengambil langkah antisipasi bagi penumpang kereta api, sehubungan peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang dilakukan buruh dalam bentuk aksi unjuk rasa di berbagai wilayah.

Langkah yang diambil KAI dengan memberlakukan kebijakan Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara mulai pukul 05.00 sampai dengan 20.00 WIB pada Minggu (1/5/2016) ini.

Senior Manager Corporate Communicatioan PT KAI Daop 1 Jakarta Bambang S Prayitno mengatakan, pengguna jasa kereta api dapat menggunakan KA dari Stasiun Jatinegara, karena dikhawatirkan terjadi kemacetan dan pengalihan arus lalu lintas di seputaran Stasiun Gambir.

Baca Juga

  • KAI Jual Tiket Mudik Tambahan, Bisa Dipesan Sabtu Pukul 00.00
  • Ada 22.360 Kursi Tambahan Kereta Lebaran, Ini Daftarnya
  • KAI Sebar Tiket Promo Mudik Diskon Hingga 60%

Source: liputan6.com
Tarif Listrik Naik Mei Ini, Cek Daftarnya

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) kembali menaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) pada Mei 2016 ini. Kenaikan tarif listrik dipicu penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengungkapkan, kenaikan ‎tarif listrik berlaku untuk tegangan rendah (TR) menengah (TM) dan tinggi (TT).

Tarif Tegangan Rendah naik sebesar Rp 10  per kilo Watt hour (kWh). Tarif listrik golongan ini naik dari Rp 1.343 per kWh pada April menjadi Rp 1.353 per kWh di Mei. "Tarif listrik Mei rata-rata naik," kata dia di Jakarta, Minggu (1/5/2016).‎

Tarif TR adalah pelanggan dengan golongan  R1 dengan daya 1.300 VA, R1 2.200. Kemudian R2 dengan daya 3.500-5.500, R3 dengan daya 6.600 ke atas.

Adapula B2 adalah pelanggan dengan daya 6.600 sampai 200 ribu VA, serta P1 dengan daya 6.600-200 ribu Va.

Baca Juga

  • Terlena dengan Subsidi yang Bikin Masyarakat Masih Boros Listrik
  • Tarif Listrik 12 Golongan Pelanggan Belum Tentu Naik Mei Ini?
  • Orang Kaya Paling Banyak Nikmati Subsidi Listrik

Source: liputan6.com
Sensus Ekonomi Menko Darmin Cuma Butuh Waktu 2 Menit

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi memulai pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2016 pada Minggu 1 Mei 2016 ini. Rencananya SE 2016 akan berlangsung hingga 31 Mei 2016 dan mencakup 24 juta perusahaan di seluruh Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, menjadi salah satu warga negara Indonesia yang masuk pendataan sensus pada hari ini.

Dari pantauan Liputan6.com, dua petugas pencacah lapangan atau SE 2016 tiba di rumah Darmin di Komplek Menteri Widya Chandra No 17, Jakarta Selatan. Petugas SE 2016 datang ke rumah Darmin sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka didampingi Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo. 

Sementara Darmin tiba di rumah dinas sekitar pukul 10.20 WIB. Mantan Gubernur Bank Indonesia ini pun menyapa para petugas SE. "Kok Sensus ramai-ramai dan di hari minggu ya," canda Darmin.

"Supaya bareng sama Hari Buruh, Pak. Dan Pak Darmin," kata Sasmito menimpali guyonan Darmin.

Baca Juga

  • Sensus Ekonomi 2016 Terancam Mundur
  • Bisnis Online Shop Jadi Prioritas di Sensus Ekonomi 2016
  • Berapa Gaji 340 Ribu Petugas Sensus Ekonomi 2016?

Source: liputan6.com
Hari Buruh Seharusnya Ajang Pekerja Bercengkerama dengan Keluarga

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berharap perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada Minggu, 1 Mei 2016 ini, dimanfaatkan para buruh untuk kegiatan yang lebih positif ketimbang menggelar aksi unjuk rasa.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja (PHI dan Jamsos) Kemenaker Haiyani Rumondang mengatakan, hari buruh seharusnya tidak dianggap sebagai hari yang menakutkan lantaran akan terjadinya aksi unjuk rasa besar-besaran.

Hari buruh yang menjadi hari libur nasional ini, seharusnya dimanfaatkan para buruh untuk mengisi waktu dengan keluarga dan kerabat.

"Jangan dianggap May Day itu menakutkan, akan ada unjuk rasa besar, macet. May Day sudah dianggap sebagai hari libur, hari di mana pekerja bisa menikmati dengan baik, bercengkerama dengan keluarga, dan melakukan hal yang positif," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Minggu (1/5/2016).

Baca Juga

  • Pengusaha Harap Buruh Tak Demo Saat May Day
  • Menaker: May Day Is Holiday
  • Jurus Menaker Agar Perayaan Hari Buruh Berlangsung Damai

Source: liputan6.com
Tanggapan Menko Darmin Soal Tuntutan Buruh pada Perayaan May Day

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) menjadi momentum bagi para pekerja di Indonesia untuk menyuarakan berbagai tuntutan kepada pemerintah. Salah satunya kenaikan upah minimal ‎Rp 650 ribu pada tahun depan.

Namun pemerintah menegaskan bahwa tidak harus memenuhi tuntutan buruh tersebut karena mempertimbangkan jumlah pengangguran yang masih banyak.

"Hari Buruh kan mereka mulai me-list tuntutan. Kalau berjuang untuk upah ya silakan. Tapi kalau buruh menuntut sesuatu, kan tidak mesti harus diikuti," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat ditemui usai Pencacahan Sensus Ekonomi (SE) 2016 di rumah dinasnya, Jakarta, Minggu (1/5/2016).

Pemerintah, kata Darmin, sangat konsen dengan masalah perburuhan. Buktinya, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun ‎2015 tentang Pengupahan yang dianggap menjadi win-win solution bagi pengusaha dan buruh.

Baca Juga

  • 150 Ribu Buruh Serbu Jakarta di Peringatan May Day, Ini Lokasinya
  • Ada May Day, Penumpang KA Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara
  • Pengusaha Harap Buruh Tak Demo Saat May Day

Source: liputan6.com
Pengusaha yang Tolak Sensus Ekonomi Bisa Kena Pidana

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ‎menegaskan seluruh pengusaha wajib mengikuti Sensus Ekonomi 2016 yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali. Jika menolak berpartisipasi, maka sanksi terberat pidana menanti karena dianggap telah melanggar amanat Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 1997.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai menjadi Responden Sensus Ekonomi 2016 mengungkapkan, ikut serta dalam Sensus Ekonomi adalah kewajiban karena ada dalam UU. Di UU Nomor 16 Tahun 1997, BPS harus melaksanakan tiga sensus besar, yakni Sensus Penduduk, Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi.

"Ini kewajiban menurut UU, tidak boleh ditolak‎ karena itu melanggar UU. Siapapun tidak boleh menolak untuk disensus," tegas Darmin saat ditemui di rumahnya Komplek Widya Chandra di Jakarta Selatan, Minggu (1/5/2016).

Baca Juga

  • Sensus Ekonomi Menko Darmin Cuma Butuh Waktu 2 Menit
  • Sensus Ekonomi 2016 Terancam Mundur
  • Bisnis Online Shop Jadi Prioritas di Sensus Ekonomi 2016

Source: liputan6.com
Investor Tagih Fasilitas Perizinan 3 Jam di KEK Mandalika

Liputan6.com, Jakarta Investor yang berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menanti realisasi janji pemerintah terkait proses perizinan 3 jam. Hingga saat ini, paling sedikit terdapat 8 investor yang berkomitmen untuk berinvestasi di KEK Mandalika.

Pengusul KEK Mandalika adalah PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). “Kami menantikan kejelasan dari pemerintah dan PT ITDC terkait proses perizinan 3 jam berinvestasi di KEK Mandalika,” ujar Pimpinan Perusahaan PT Bauer Indonesia Wajih Malki di Jakarta, seperti dikutip Minggu(1/5/2016).

Menurut dia, pihaknya membutuhkan kepastian dari pemerintah dan PT ITDC agar dapat menyusun rencana kerja yang tepat bagi investasi PT Bauer di KEK Mandalika. Pihaknya akan berupaya mentaati semua peraturan yang diberlakukan pada KEK Mandalika secara profesional.

“Jika memang penerapan proses perizinan 3 jam itu belum bisa diimplementasikan, sebaiknya kami juga diberitahukan. Agar kami bisa menyusun rencana bisnis perusahaan kami. Misalnya, proses perizinan 3 jam itu baru bisa diterapkan tahun depan, maka kami bisa bersikap untuk mengembangkan usaha di tempat lain lebih dulu, dan tahun depan akan kembali ke KEK Mandalika,” papar Wajih.

Baca Juga

  • 2 Investor Positif Tanam Modal di KEK Palu
  • Tanjung Kelayang Belitung Resmi Jadi KEK Pariwisata
  • Gubernur Sulteng Ajak Swasta Tanam Duit di KEK Palu

Source: liputan6.com
Terbesar, Pos Indonesia Angkat 5.000 Karyawan Kontrak

Liputan6.com, Jakarta - PT Pos Indonesia (Persero) mengangkat lebih dari 5.000 karyawan kontrak atau outsourcing menjadi karyawan tetap bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional (May Day). Pengangkatan tersebut merupakan yang terbesar sepanjang perusahaan berdiri.

Acara Penyerahan SK Pengangkatan 5.000 karyawan outsourcing ini dihadiri Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Direktur Utama (Dirut) Pos Indonesia Gilarsi Wahju Soetijono, dan seluruh jajaran direksi Pos Indonesia, Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Dyah Pitaloka serta ribuan karyawan kontrak dan outsourcing yang diangkat ‎menjadi pegawai tetap.

Direktur Utama (Dirut) Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono, mengatakan perekrutan dilakukan untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) Pos sesuai dengan rencana bisnis yang akan dijalankan perusahaan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan memperkuat kompetensi bisnis di bidang kurir, logistik, ritel, dan jasa keuangan‎.

“Latar belakangnya adalah berdasarkan kebutuhan bisnis perusahaan ke depan yang memerlukan penambahan SDM, khususnya tingkat pelaksana,” katanya di kantor Pos Indonesia Jakarta, Minggu (1/5/2016).

Baca Juga

  • Kontrak Habis, 20 Ribu Pekerja Blok Banyu Urip Bisa Menganggur
  • 250 Ribu Pekerja Kontrak Resmi Kantongi BPJS Ketenagakerjaan
  • Ini 3 Perusahaan Migas yang PHK Karyawan

Source: liputan6.com
Kisah Pemerah Sapi Miskin yang Sukses Jadi Miliarder

Rasa frustasi dan penat ternyata tak selalu berdampak buruk dan dapat berbuah manis. Kiranya hal itulah yang terjadi pada seorang pemerah sapi miskin di distrik Nyagatare, Rwanda yang kini telah berubah menjadi seorang miliarder melalui bisnis penjualan beras.

Sejak kecil, Peter Muyongo selalu hidup serba kekurangan dan harus bergelut dengan kemiskinan. Dia lahir dari keluarga miskin yang pendapatannya hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Melansir laman blastingnews, Minggu (1/5/2016), dia bahkan tak bisa mengenyam pendidikan terlalu lama karena alasan biaya. Muyongo kecil harus putus sekolah dan membantu memikul beban finansial keluarga dengan menjadi pemerah sapi milik sang ayah.

Baca Juga

  • Terlalu Kaya, Miliarder Ini Tak Sadar Kehilangan Lukisan Picasso
  • Ajarkan 5 Hal Ini Agar Anak Anda Jadi Miliarder
  • Ingin Anak Jadi Miliarder? Para Orang Tua Ikuti 7 Panduan Ini

Source: liputan6.com
Angkat Ribuan Pegawai Kontrak, Pos Indonesia Jamin Keuangan Aman

Liputan6.com, Jakarta - PT Pos Indonesia (Persero) menjamin kesehatan keuangan paska pengangkatan lebih dari 5.000 karyawan outsourcing menjadi pegawai tetap. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut telah mengalokasikan anggaran triliunan rupiah untuk membayar gaji, Tunjangan Hari Raya (THR), serta tunjangan lainnya.

‎Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pos Indonesia Febriyanto menjanjikan kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh karyawan Pos Indonesia. Perusahaan dikatakan telah mempunyai skema-skema pengupahan yang dikelola sendiri, baik untuk ketentuan upah minimum, tunjangan, pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

"Pokoknya kesejahteraan lebih baik untuk karyawan kita, karena ‎kita punya standar," ujarnya usai Penyerahan SK Pengangkatan 5.000 Karyawan Outsourcing di kantor Pos Indonesia, Jakarta, Minggu (1/5/2016).

Menurut dia, alokasi biaya tenaga kerja perusahaan mencapai 58 persen dari total seluruh biaya operasional. Dengan pendapatan Pos Indonesia sebesar Rp 4,6 triliun, 90 persen merupakan total biaya. Jika dihitung, 58 persen dari 90 persen total biaya, itu artinya sekitar Rp 2,4 triliun merupakan anggaran atau biaya tenaga kerja.

Baca Juga

  • Terbesar, Pos Indonesia Angkat 5.000 Karyawan Kontrak
  • Kontrak Habis, 20 Ribu Pekerja Blok Banyu Urip Bisa Menganggur
  • 250 Ribu Pekerja Kontrak Resmi Kantongi BPJS Ketenagakerjaan

Source: liputan6.com
Menaker: Tuntutan Buruh Tidak Bisa Langsung Dipenuhi

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menilai peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) ‎yang diwarnai unjuk rasa di hampir seluruh wilayah Indonesia berjalan dengan kondusif. Hanya saja, pemerintah menegaskan tidak akan serta merta memenuhi semua tuntutan pekerja karena fokus pemerintah adalah menciptakan lapangan kerja.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mengungkapkan, aksi demo buruh pada Minggu 1 Mei 2016 ini, berlangsung kondusif baik di Jakarta maupun di daerah lainnya. Buruh secara bebas mengeluarkan aspirasi maupun tuntutan kepada pemerintah dan pengusaha.

"‎Tapi soal tuntutan tidak bisa langsung dipenuhi. Pemerintah perlu melakukan kebijakan yang terbaik, menjaga keseimbangan (pekerja dan pengusaha). Karena kalau tidak seimbang, tidak benar ini," ujar Hanif di Jakarta, Minggu (1/5/2016).

Baca Juga

  • Tanggapan Menko Darmin Soal Tuntutan Buruh pada Perayaan May Day
  • 150 Ribu Buruh Serbu Jakarta di Peringatan May Day, Ini Lokasinya
  • Ada May Day, Penumpang KA Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Source: liputan6.com