Prev Desember 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
29 30 01 02 03 04 05
06 07 08 09 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 01 02
03 04 05 06 07 08 09
Berita Kurs Dollar pada hari Selasa, 15 Desember 2015
IHSG Berpeluang Naik, Awasi Lima Saham

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibayangi sejumlah sentimen negatif pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen utamanya masih berasal dari penantian rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG akan menguji level support 4.321 sebagai level support terdekat.

Bila level IHSG tidak dijebol maka akan kembali memiliki peluang menuju resistance 4.445 dalam waktu dekat.

"Kewaspadaan tetap perlu dilakukan jika melakukan perdagangan saham. Sedangkan investasi pergerakan seperti ini peluang untuk akumulasi. IHSG berpotensi menguat melihat dari pola penutupan pada akhir perdagangan saham," jelas William dalam ulasannya, Selasa (15/12/2015).

Baca Juga

  • Rupiah Sentuh 14.100 per Dolar AS, IHSG Turun 19 Poin
  • The Fed Bakal Dongkrak Suku Bunga, Ini Dampak ke IHSG
  • Suku Bunga The Fed Naik, Pasar Keuangan Global Masuki Dunia Baru

Source: liputan6.com
Menko Darmin Yakin Rupiah Bakal Kembali Bangkit

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan kembali menguat pasca-kenaikan tingkat suku bunga oleh The Fed.

Keyakinan tersebut akan membawa kurs rupiah sesuai dengan asumsi rupiah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 13.900 per dolar AS.

"Dia naik (rupiah melemah) karena tingkat suku bunga AS mau naik. Nanti juga reda lagi," tegas Darmin di Jakarta, seperti ditulis Selasa (15/12/2015).

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menuturkan, pemerintah tidak akan merilis paket kebijakan khusus untuk merespons rupiah. Namun poin-poin kebijakan digodok untuk masuk dalam paket yang setiap minggu diluncurkan pemerintah.

Baca Juga

  • Surplus Neraca Perdagangan November Sulit Bisa Angkat Rupiah
  • Rupiah Diproyeksi Bisa Tembus 14.150 per Dolar AS
  • Rupiah Sentuh 14.100 per Dolar AS, IHSG Turun 19 Poin

Source: liputan6.com
2 Sentimen Ini Bikin Rupiah Bertahan di 14.000 per Dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berkutat di kisaran 14.000 per dolar AS pada perdagangan Selasa pekan ini. Sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah masih mengenai rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) dan penurunan harga minyak dunia.

Mengutip Bloomberg, Selasa (15/12/2015), rupiah berada di level 14.036 per dolar AS pada pukul 11.05 WIB. Level tersebut menguat jika dibanding dengan pembukaan yang ada di angka 14.060 per dolar AS dan juga jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang ada di level 14.122 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah sempat menguat di level 13.991 per dolar AS dan juga melemah ke level 14.084 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah telah melemah 13,30 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah menguat tipis ke 14.065 per dolar AS jika dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya yang ada di level 14.076 per dolar AS.

Baca Juga

  • Menko Darmin Yakin Rupiah Bakal Kembali Bangkit

  • Presiden Jokowi Terus Pantau Keterpurukan Rupiah

  • Rupiah Tersungkur, BI Makin Dilema Turunkan Suku Bunga


Source: liputan6.com
Rupiah Kembali Tertekan, Bagaimana Harga BBM?

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi itu mempengaruhi pembentukan harga bahan bakar minyak (BBM). Lalu bagaimana nasib harga BBM atas kondisi itu?

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menuturkan, pemerintah memutuskan harga BBM jenis solar subsidi dan premium tidak berubah dalam tiga bulan terakhir turut mendukung kinerja Pertamina. Pertamina pun mendapatkan untung dari penjualan Premium dari sebelumnya rugi.

"Kalau tiga bulan masih impas. Rata-rata MOPS (harga acuan minyak) yang satu bulan karena ini turun maka sudah positif," ujar Dwi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Baca Juga

  • Tetapkan Harga BBM, Pemerintah Dinilai Belum Transparan
  • Ulang Tahun, Pertamina Turunkan Harga BBM
  • 2 Sentimen Ini Bikin Rupiah Bertahan di 14.000 per Dolar AS

Source: liputan6.com
Rupiah Terpuruk Gara-gara Perusahaan Cicil Utang
Badan Pusat Statistik (BPS) menilai kurs rupiah saat ini seharusnya ‎bisa menguat di kisaran Rp 13 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).
Source: liputan6.com
Dukung Optimalisasi Penerimaan Pajak, Mandiri Buat Mini ATM

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk mengembangkan mini ATM untuk pembayaran pajak. Mini ATM berupa Electronic Data Capture (EDC) tersebut bertujuan untuk mendukung program optimalisasi pajak.

Ujicoba pembayaran pajak via mini ATM ini dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto bersama Direktur Transformasi Proses Bisnis Direktorat Jenderal Pajak Hantriono Joko Susilo dan disaksikan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani, di Plaza Mandiri Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Menurut Sulaiman, mini ATM tersebut juga dapat menerima pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan cukai. Pada tahap awal, Bank Mandiri akan menempatkan 15 mini ATM di kantor-kantor pajak yang telah ditunjuk oleh Ditjen Pajak.

Baca Juga

  • Tax Amnesty Positif untuk Penerimaan Pajak

  • Genjot Pajak Tahun Depan, Pemerintah Mesti Perhatikan Hal Ini

  • Respons Menkeu Dikritik Soal Pengampunan Pajak


Source: liputan6.com
2 Strategi Bank Mandiri Genjot Bisnis dan Layanan

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) terus melakukan berbagai strategi guna memperluas bisnis perusahaan dan memberikan layanan kepada nasabahnya.

Kali ini, Bank Mandiri meluncurkan kartu khusus untuk nasabah segmen private banking dengan nama Mandiri World Elite. Layanan kartu ini, diberikan kepada nasabah dengan dana kelola Rp 20 miliar.

Senior Vice President Credit Card Group Bank Mandiri, Boyke Yurista, mengatakan layanan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah. "Kita memberikan suatu sungguhan yang ada kelasnya," kata dia di Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Dia mengatakan, Bank Mandiri menggandeng PT Garuda Indonesia Tbk untuk pelayanan kartu premium ini. Dengan kartu Mandiri World Elite, anggota mendapat akses lounge priority pass gratis di seluruh dunia.

"Supaya sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) supaya menjadi tuan rumah negeri sendiri," tuturnya.

Kartu ini tidak diberikan secara serampangan, Boyke menuturkan selain dana kelola yang mencapai Rp 20 miliar, kartu ini hanya diberikan kepada nasabah yang diundang (by invitation).

Head of Private Banking Wealth Management Group Bank Mandiri, Beatrix Shanti Anugrah menuturkan jumlah nasabah private banking dengan dana kelolaan di atas Rp 20 miliar sekitar 1.439 orang.

Dengan adanya kartu tersebut, dia berharap nasabah semakin menikmati layanan dari Bank Mandiri.

"Kami bersinergi dengan Garuda. Kartu ini disiapkan Bank Mandiri untuk nasabah khusus. Kalau kita lihat by invintation only, memang ada syarat khusus di samping invitation minimum dana yang dikelola nasabah fund under management (FUM) Rp 20 miliar. Nasabah ini yang kita apreasiasi, saya yakin menjadi keunggulan Mandiri World Elite Card. Ini pertama kali di Indonesia," tutup dia.


Source: liputan6.com