Prev Desember 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
29 30 01 02 03 04 05
06 07 08 09 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31 01 02
03 04 05 06 07 08 09
Berita Kurs Dollar pada hari Senin, 07 Desember 2015
Paket Kebijakan Jilid VII Mampu Tahan Pelemahan Rupiah

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan di awal pekan ini. pelemahan tersebut disebabkan karena membaiknya data tenaga kerja AS.

Mengutip Bloomberg, Senin (7/12/2015), rupiah diperdagangkan di angka 13.843 per dolar AS pada pukul 12.15 WIB. Level tersebut melemah tipis jika dibandingkan dengan pembukaan yang di level 13.824 per dolar AS dan juga penutupan pada pekan lalu 13.834 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah diperdagangkan di level 13.823 per dolar AS hingga 13.860 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 11,70 persen.

Baca Juga

  • Kebijakan Bank Sentral Eropa Dorong Rupiah Menguat

  • Posisi Rupiah Melemah ke 13.845 per Dolar AS

  • Angka Inflasi Masih Menjadi Pendorong Penguatan Rupiah


Source: liputan6.com
Ini Alasan BI Belum Turunkan Suku Bunga Acuan

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) masih belum bisa memastikan kapan akan menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI rate), setelah hampir 10 bulan mempertahankannya pada kisaran 7,5 persen.

Kepala Grup Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Ekonomi BI, Yoga Affandi‎ mengaku pihaknya masih mempertimbangkan kondisi ekonomi dalam negeri dan resiko dari kondisi eksternal seperti kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).

"Kita sadari bahwa kita sedang menghadapi dilema, perlambatan ekonomi (dalam negeri) sedang terjadi, tapi satu sisi risiko eksternal yang besar (kenaikan suku bunga The Fed)," ujarnya di Jakarta, Senin (7/12/2015).

Baca Juga

  • BI Sindir Pengusaha yang Minta Bunga Kredit Murah
  • 10 Bulan, BI Tahan Suku Bunga Acuan di 7,5% JK Minta BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Source: liputan6.com
Bank Mandiri Serius Garap Pembiayaan Rumah Bekas

Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri terus memperkuat bisnis di pasar kredit Kepemilikan rumah (KPR) untuk pembelian rumah bekas atau KPR secondary. Hingga triwulan III 2015, perseroan membukukan penyaluran kredit KPR sebesar Rp 29,9 Triliun, yang antara lain didukung oleh penyaluran kredit KPR secondary.

Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi mengatakan, bisnis segmen KPR secondary ini memiliki potensi yang cukup baik untuk tumbuh karena masih tingginya kebutuhan masyarakat atas tempat tinggal yang terjangkau dan siap huni.

“Kebutuhan yang tinggi tersebut mendorong perseroan untuk terus berinovasi melalui produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Misalnya program promosi pembiayaan yang menarik,” ungkap Hery Gunardi dalam keterangan tertulis, Senin (7/12/2015).

Baca Juga

  • Pacu Bisnis Kartu Kredit, Mandiri Terbitkan Visa Signature

  • Bank Mandiri Cetak Laba Rp 14,58 Triliun

  • Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 1,15 Triliun ke Prima Petikemas


Source: liputan6.com