Prev November 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
01 02 03 04 05 06 07
08 09 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 01 02 03 04 05
06 07 08 09 10 11 12
Berita Kurs Dollar pada hari Kamis, 19 November 2015
Tekanan Semakin Besar, Rupiah Melemah ke 13.787 per Dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis pekan ini. Dolar AS menguat karena semakin tingginya rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (the Fed).

Mengutip Bloomberg, Kamis (19/11/2015), rupiah berada di level 13.772 per dolar AS pada pukul 10.55 WIB. level tersebut tak banyak berubah jika dibanding dengan pembukaan yang ada di angka 13.773 per dolar AS.

Namun nilai tukar rupiah tersebut menguat jika dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya yang ada di level 13.819 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang ini, rupiah diperdagangkan di antara 13.758 per dolar AS hinga 13.799 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 11,16 persen.

Baca Juga

  • Rupiah Ditutup Melemah ke Level 13.819 per Dolar AS

  • Rupiah Tertekan Seret IHSG Melemah Tipis

  • BI Tak Turunkan Suku Bunga, Rupiah Melemah ke 13.775 per dolar AS


Source: liputan6.com
BI Sindir Pengusaha yang Minta Bunga Kredit Murah

Liputan6.com, Jakarta - Para pengusaha yang juga didukunng oleh pemerintah terus mendesak Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate), sehingga bunga kredit bank ikut turun. BI justru menyindir pelaku bisnis yang meminta hal tersebut, namun tetap menginginkan bunga deposito tinggi.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara saat Seminar Economic Outlook dan Pasar Modal 2016 menyatakan, para pengusaha hanya menuntut suku bunga kredit perbankan turun. Namun harapannya bunga deposito tetap menguntungkan.

"Teman-teman pengusaha melihatnya penurunan suku bunga kredit saja, tapi bunga depositonya maunya tinggi. Siapa yang mau nalangin defisitnya? Padahal prediksi inflasi tahun ini saja di bawah 4 persen. Jadi jangan cuma ngomongin bunga kredit," tegasnya di Hotel JW Marriot, Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Baca Juga

  • 10 Bulan, BI Tahan Suku Bunga Acuan di 7,5%

  • Pengusaha Minta BI Rate Turun

  • Menko Perekonomian Darmin: BI Rate Berpeluang Turun


Source: liputan6.com
9 Sektor Saham Menghijau, IHSG Lompat 21 Poin ke 4.518

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu merespons positif bursa saham global yang menghijau.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (19/11/2015), IHSG naik 21,03 poin atau 0,47 persen ke level 4.518,94. Indeks saham LQ45 mendaki 0,61 persen ke level 778,06. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,03 persen ke level 656,80.

Ada sebanyak 156 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 119 saham melemah, dan membuat IHSG menguat terbatas. 76 saham lainnya diam di tempat.IHSG sempat berada di level tertinggi 4.530,89 dan terendah 4.513,35.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 229.645 kali dengan volume perdagangan saham 5,36 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,63 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektro saham aneka industri turun 1,17 persen. Sektor-sektor saham yang menguat antara lain sektor saham konstruksi naik 1,16 persen, sektor saham tambang mendaki 1,6 persen, dan sektor saham perdagangan mendaki 0,86 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing sama-sama kuat untuk melakukan aksi beli dan jual Rp 2,1 triliun. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli dan jual sekitar Rp 2,7 triliun.

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kenaikan 20,78 persen ke level Rp 372 per saham, saham LPKR mendaki 6,01 persen ke level Rp 1.235 per saham, dan saham PGAS mendaki 5,67 persen ke level Rp 3.075 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SDMU turun 9,73 persen ke level Rp 427 per saham, saham DSFI melemah 5,31 persen ke level Rp 107 per saham, dan saham META susut 2,17 persen ke level Rp 90 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan IHSG menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini merespons positif bursa saham global. Selain itu, nilai tukar rupiah membaik terhadap dolar Amerika Serikat juga mendukung kenaikan IHSG."Penguatan rupiah mempunyai dampak sendiri untuk IHSG," ujar William saat dihubungi Liputan6.com, Kamis pekan ini.

Di bursa saham Asia, indeks saham Jepang Nikkei naik 1,07 persen ke level 19.859, diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 1,41 persen ke level 22.500, dan indeks saham Singapura menguat 1,35 persen ke level 2.924,99. Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.770 per dolar AS. (Ahm/Igw)


Source: liputan6.com
Posisi Rupiah Menguat ke Level 13.775 per Dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lantaran aksi jual dilakukan pelaku pasar sehingga membuat dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang.

Mengutip data Bloomberg, rupiah bergerak naik 44 poin menjadi 13.775 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (19/11/2015). Rupiah ini menguat dari penutupan perdagangan kemarin di level 13.819 per dolar AS. Rupiah sempat bergerak di posisi 13.731 per dolar AS pada pukul 12.40 waktu Singapura. Pada hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.726-13.799 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah pada 19 november 2015 di level 13.787 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan periode sehari sebelumnya atau pada 18 November 2015 tercatat 13.763 per dolar AS.

Baca Juga

  • The Fed Masih Buka Peluang Naikkan Suku Bunga di Desember Nanti
  • Rupiah Ditutup Melemah ke Level 13.819 per Dolar AS
  • Tekanan Semakin Besar, Rupiah Melemah ke 13.787 per Dolar AS

Source: liputan6.com