Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bervariasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi dari bursa saham global dan rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
Analis PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan mengatakan IHSG berpotensi bergerak variasi tergantung dari pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini. Tekanan jual pun diperkirakan tidak terlalu besar seperti perdagangan saham Senin pekan ini.
Alfred menuturkan, penutupan IHSG pada Senin 16 November 2015 juga menjadi terbatas karena tekanan tidak terlalu besar. Pelemahan IHSG yang terjadi imbas negatif dari penutupan bursa saham AS pada pekan lalu.
Sedangkan sentimen internal juga tidak terlalu mempengaruhi. Alfred mengatakan, pelaku pasar menunggu hasil keputusan Bank Indonesia (BI) soal suku bunga acuan atau BI Rate. Akan tetapi, pelaku pasar pesimistis BI Rate dapat kembali turun. Ini juga membuat pergerakan IHSG untuk menguat terbatas.
"Dari pernyataan Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan akan tetap mempertahankan suku bunga jadi pelaku pasar pesimistis BI Rate akan turun. Pergerakan IHSG besok akan cenderung dipengaruhi regional," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/11/2015).
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan pihaknya melihat dampak negatif dari serangan teror Paris sudah mereda. IHSG seharusnya kembali positif ke jalur hijau untuk melanjutkan kenaikan hingga level resistance atas di 4.525-4.625.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.420-4.353-4.285 dan resistance 4.525-4.625-4.725-4.835 pada Selasa pekan ini," kata Yuganur.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sedangkan Alfred merekomendasikan untuk mengakumulasi saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk dicermati pelaku pasar. Pihaknya melihat usai koreksi minor, rekomendasi akumulasi emiten bank berkapitalisasi besar tersebut yang akan membentuk kembali pola kenaikan jangka pendek untuk reli ke resistance atas di Rp 13.450.
Ia merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk di level pertama Rp 12.725, level kedua Rp 12.675, dan cut loss point Rp 12.575. (Ahm/Igw)
Source: liputan6.com