Prev November 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
01 02 03 04 05 06 07
08 09 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 01 02 03 04 05
06 07 08 09 10 11 12
Berita Kurs Dollar pada hari Jumat, 06 November 2015
Dibayangi The Fed, Rupiah Naik Tipis ke 13.542 per Dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - [Nilai tukar rupiah ](Ekonomi RI Tumbuh 4,7%, Rupiah Menguat Tipis "")terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat tipis menjelang akhir pekan ini. Sentimen rilis data pertumbuhan ekonomi dinilai jadi katalis positif untuk rupiah.

Berdasarkan data valuta Bloomberg, rupiah dibuka naik tipis menjadi 13.542 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin 13.543 per dolar AS. Dolar AS berada di posisi Rp 13.529 pada pukul 10.35 WIB. Sepanjang pagi ini, rupiah bergerak di kisaran 13.542-13.575 per dolar AS.

Sementara itu, Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah menguat 53 poin menjadi 13.550 per dolar AS dari perdagangan kemarin di posisi 13.603 per dolar AS.

Baca Juga

  • Ekonomi RI Tumbuh 4,7%, Rupiah Menguat Tipis
  • Rencana The Fed Tekan Rupiah ke Level 13.594 per dolar AS

Source: liputan6.com
Pacu Bisnis Kartu Kredit, Mandiri Terbitkan Visa Signature

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk kembali menerbitkan kartu kredit jenis baru untuk mengembangkan bisnis kartu kredit. Kali ini, kartu kredit yang diterbitkan oleh bank pelat merah tersebut dikhususkan untuk nasabah segmen prioritas dengan nama Visa Signature.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman A Arianto menjelaskan, nasabah prioritas memiliki kebiasaan dan pola belanja yang spesifik sehingga membutuhkan produk khusus yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

“Langkah ini merupakan upaya perseroan untuk senantiasa dapat memberikan layanan yang prima kepada seluruh nasabah, khususnya nasabah segmen premium,” jelas Sulaiman dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11/2015).

Baca Juga

  • Trik Pakai Kartu Kredit Tapi Bebas Utang

  • Pikirkan 4 Hal Ini Sebelum Miliki Kartu Kredit

  • Dongkrak Transaksi kartu Kredit, Mandiri Gandeng Marina Bay Sands


Source: liputan6.com
Bursa Asia Seret IHSG Turun 10 Poin ke 4.566

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham menyambut akhir pekan ini. Hal itu mengingat bursa saham Asia bergerak di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (6/11/2015), IHSG turun 10,68 poin atau 0,23 persen menjadi 4.566,55. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,40 persen ke level 783,82.

Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,12 persen ke level 358,29.Ada sebanyak 120 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 134 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Adapun 97 saham lainnya diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.601,76 dan terendah 4.563,69. Transaksi perdagangan saham hari ini juga tidak begitu ramai.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 176.201 kali dengan volume perdagangan saham 3,31 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,44 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham aneka industri naik 1,35 persen, sektor saham manufaktur menghijau 0,14 persen, dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,07 persen.

Baca Juga

  • IHSG Menguat Ditopang Aksi Borong Saham Murah
  • IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Enam Saham Pilihan

Source: liputan6.com
Rupiah Ditutup ke Level 13.546 per Dolar AS Jelang Akhir Pekan

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Jumat pekan ini. Rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga pada Desember masih mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (6/11/2015), rupiah ditutup melemah 21 poin menjadi 13.546 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin di level 13.543 per dolar AS. Pada Jumat pagi, rupiah sempat dibuka mengua tipis menjadi 13.542 per dolar AS.

Sementara itu, Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah menguat 53 poin menjadi 13.550 per dolar AS dari perdagangan kemarin di posisi 13.603 per dolar AS.

Kepala Riset PT Monex Investindo Ariston Tjendra menuturkan masih ada sentimen bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga pada Desember 2015 masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,73 persen pada kuartal III 2015 di bawah harapan pasar menambah tekanan ke rupiah.

"Pada pekan depan, rupiah akan bergerak di kisaran 13.400-13.800 per dolar AS," kata Ariston saat dihubungi Liputan6.com.

Baca Juga

  • The Fed Masih Buka Peluang Naikkan Suku Bunga di Desember Nanti
  • Dibayangi The Fed, Rupiah Naik Tipis ke 13.542 per Dolar AS
  • Menko Perekonomian Darmin: BI Rate Berpeluang Turun

Source: liputan6.com