Liputan6.com, Jakarta - Kinerja emiten properti cukup beragam hingga kuartal III 2015. Ada sejumlah faktor turut mempengaruhi kinerja properti mulai dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan perlambatan ekonomi.
Salah satu emiten kena dampak depresiasi rupiah tersebut yaitu PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Perseroan membukukan laba bersih turun 92,35 persen menjadi Rp 62,57 miliar hingga kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 818,9 miliar. Penjualan turun 23,15 persen menjadi Rp 2,16 triliun.
PT Alam Sutera Realty Tbk menanggung rugi selisih kurs hingga Rp 791,3 miliar pada kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 54,6 miliar.
Emiten lainnya yang alami penurunan laba bersih yaitu PT Intiland Development Tbk (DILD). Perseroan membukukan laba bersih turun 28,4 persen menjadi Rp 214,89 miliar hingga kuartal III 2015. Sedangkan pendapatan tumbuh 20,77 persen menjadi Rp 1,57 triliun hingga kuartal III 2015.
Tak hanya itu, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) juga membukukan laba bersih turun 26,4 persen menjadi Rp 360,6 miliar hingga kuartal III 2015. Akan tetapi, pendapatan naik 11,7 persen menjadi Rp 3,91 triliun hingga kuartal III 2015. Pendapatan itu ditopang dari kenaikan pendapatan berulang sebesar 14,4 persen menjadi Rp 1,15 triliun. Pengembangan properti menguat 10,6 persen menjadi Rp 1,15 triliun.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan laba bersih menjadi Rp 1,16 triliun hingga kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,31 triliun. Perseroan alami rugi kurs Rp 139 miliar dari periode sama tahun 2014 untung Rp 5,91 miliar. Meski demikian, pendapatan tumbuh 31,13 persen menjadi Rp 3,56 triliun hingga September 2015.
Pendapatan itu ditopang dari pendapatan berkelanjutan naik 38 persen menjadi Rp 1,69 triliun secara Year on Year (YoY) dan pendapatan pengembangan naik 26 persen menjadi Rp 1,86 triliun.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga alami penurunan laba bersih. Laba bersih perseroan turun sekitar 46,28 persen menjadi Rp 1,89 triliun hingga September 2015. Akan tetapi, pendapatan tumbuh 17,69 persen menjadi Rp 4,63 triliun hingga kuartal III 2015. Perseroan mengalami penurunan laba bersih investasi menjadi Rp 37,56 miliar dari periode sama tahun 2014 di kisaran Rp 1,61 triliun.
Hingga sembilan bulan pertama 2015, ada sejumlah emiten properti masih membukukan kinerja positif. Salah satunya grup Ciputra. PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) mencetak laba bersih naik 21,25 persen menjadi Rp 460,9 miliar hingga kuartal III 2015. Pendapatan menguat 31,49 persen menjadi Rp 1,44 triliun. Perseroan memperoleh laba kurs menjadi Rp 7,62 miliar.
Sementara itu, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencetak laba naik tipis 5,99 persen menjadi Rp 935,11 miliar pada kuartal III 2015. Pendapatan naik 27,14 persen menjadi Rp 5,37 triliun.
Kinerja positif ini juga dialami oleh PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Perseroan mencatatkan laba bersih naik tipis delapan persen menjadi Rp 734,3 miliar hingga kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 680,2 miliar.
Pendapatan naik 11,4 persen menjadi Rp 1,4 triliun.Perseroan membukukan kenaikan pendapatan 127 persen menjadi Rp 842,9 miliar dari Rp 371,8 miliar pada periode kuartal III 2014 atau mengkontribusikan 57,3 persen dari total pendapatan.
Source: liputan6.com