Liputan6.com, Jakarta - Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed), nilai tukar rupiah semakin terkapar karena kuatnya ekpektasi kenaikan suku bunga AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 0,3 persen ke level 14.378 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pukul 09.40 WIB. Sejak pagi hingga siang, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 14.333 per dolar AS hingga 14.378 per dolar AS.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah kembali terkikis 0,3 persen menjadi 14.371 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya yang berada di level 14.322 per dolar AS.
Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah dikarenakan para pelaku pasar mengantisipasi keputusan suku bunga AS oleh The Fed, yang dijadwalakan akan diumumkan pada pekan ini. "Antisipasi keputusan The Fed, Jumat dini hari di Indonesia akan diputuskan," kata Ariston.
Hal senada juga dikatakan oleh Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Dian Eka Ayu menuturkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena jelang Federal Open Market Committee meeting (FOMC Meeting) yang dilaksanakan pada 16-17 September 2015. Ada tekanan di pasar mengingat beragamnya pandangan soal waktu kenaikan suku bunga AS.
"Ada pandangan di pasar kalau suku bunga AS akan naik pada September 2015, dan ada juga sentimen kalau kenaikan suku bunga AS akan ditunda hingga nanti Desember 2015. Jadi ini lebih kuat-kuatan mana sentimen yang pengaruh di pasar," ujar Dian saat dihubungi Liputan6.com.
Goldman Sachs memprediksi The Fed akan menunda kenaikan suku bunga hingga Desember 2015. Analis Goldman Sachs David Kostin dalam catatannya menyebutkan kalau kemungkinan sekitar 28 persen bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada September 2015. Di sisi lain, kenaikan suku bunga kemungkinan dilakukan pada Desember.
Rencana kenaikan suku bunga The Fed memang telah nilai tukar rupiah di seluruh dunia. Di ASEAN, rupiah tak melemah sendiri. Bahkan mata uang ringgit Malaysia mengalami pelemahan yang cukup dalam jika dibandingkan dengan rupiah.
Sementara itu, Ariston memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi menembus level 14.400 per dolar AS hingga 14.420 per dolar AS dengan area support di level 13.330. (Ilh/Gdn)
Source: liputan6.com