Liputan6.com, Surabaya - [Nilai tukar rupiah](2310204 `"") terus melemah hingga menyentuh level 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan nilai tukar rupiah ini ternyata tidak berpengaruh signifikan ke beberapa kota di Indonesia, salah satunya Surabaya.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tak terlalu khawatir atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lantaran perekonomian Surabaya telah ditopang oleh usaha kecil menengah (UKM).
"UKM tidak kenal ada dolar AS naik mereka tidak tahu. Itulah untungnya Surabaya," kata dia pada pembukaan acara PPK Sampoerna Expo di Surabaya, Sabtu (5/9/2015).
Dengan mayoritas ekonomi digerakkan oleh UKM, Risma pun menegaskan perekonomian Surabaya lebih stabil. Bahkan Risma mengklaim kondisi tersebut, menurutnya lebih baik jika dibanding Jakarta.
"Surabaya tergantung dolar AS tidak besar, Surabaya relatif stabil. Saya pergi Jakarta mulai sepi malnya," tambah dia.
Risma menambahkan, memang Surabaya bukanlah kota paling besar di Indonesia. Dia sendiri menyebut Surabaya hanya sebuah kampung namun memiliki kesejahtwraan yang baik.
Pemerintah Surabaya, menurut dia telah memberikan perhatian penuh pada UKM melalui pelatihan dan bantuan atas merwk. Dengan begitu, dia meyakini Surabaya siap menghadapi pasar bebas ASEAN.
"Kalau hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), rasanya kami berani. Bisa, selain kami ajarkan kualitas produk, kami fasilitasi perizinan, para UKM kami sudah punya merwk," tandas dia. (Amd/Ndw)
Source: liputan6.com