Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun ajaran baru bisa jadi momen penting dalam kehidupan orang tua apalagi melihat anaknya pertama kali masuk sekolah. Namun tak jarang orang tua dipusingkan dengan kebutuhan sekolah. Orang tua punya pendapatan berlebih itu hal itu tak jadi masalah, lalu bagaimana orang tua yang memiliki dana terbatas?
Chairman One Shildt Financial Planning, Risza Bambang menilai, persiapan dana pendidikan anak merupakan perencanaan jangka panjang. Menyiapkan dana pendidikan sebaiknya dilakukan sejak anak lahir.
"Orang tua harus mulai perencanaan kira-kira anak ini mau disekolahkan di mana? Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik kepada anaknya. Misalkan anaknya mau disekolahkan ke luar negeri lalu sejak awal disekolahkan ke sekolah internasional. Jadi mulai ada persiapan dari situ," kata Risza.
Selain itu, orang tua juga mulai menghitung dana pendidikan yang harus dikeluarkan untuk satu anak. Tempat sekolah anak juga menjadi pertimbangan orang tua, apakah di luar negeri dan luar kota. Orang tua juga harus menghitung biaya hidup anak kalau sekolah di luar negeri dan luar kota.
Risza menambahkan, selama ini kata terlambat menjadi salah satu kendala orang tua menyiapkan dana pendidikan. Tak hanya itu orang tua juga terlambat melihat kelebihan bakat anak. Sehingga orang tua cenderung memilih anaknya untuk sekolah dan jurusan yang cepat kerja, padahal hal itu belum tentu menjadi minat dan bakat anak.
Keterlambatan persiapan dana pendidikan dan melihat bakat anak itu juga yang membuat banyak lulusan sarjana di Indonesia merasa salah masuk jurusan.
Ingin tahu bagaimana trik menyiapkan dana pendidikan anak apalagi menjelang tahun ajaran baru? Lalu apakah asuransi pendidikan itu penting? Mari simak wawancara tim Liputan6.com dengan Chairman One Shildt Financial Planning Risza Bambang. (Ahm/)
Source: liputan6.com