Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah stabil di level 13.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pekan ini dikarenakan para pelaku pasar lebih memilih menunggu kebijakan suku bunga AS yang akan dirilis Rabu (28/10/2015) waktu setempat.
Mengutip Bloomberg, Rabu (28/10/2015), rupiah dibuka melemah di level 13.644 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan pada Selasa kemarin yang ada di level 13.623 per dolar AS. Nilai tukar rupiah berada pada kisaran 13.619 per dolar AS pada pukul 10.07 WIB.
Sejak pagi hingga siang ini, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 13.610 per dolar AS hingga 13.646 per dolar AS.
Sementara, kurs tengah atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah melemah tipis 4 poin menjadi 13.630 per dolar AS pada Rabu ini, dibanding dengan perdagangan kemarin yang ada di level 13.626 per dolar AS.
Sejak tiga hari terakhir rupiah terus bertengger di kisaran 13.600 per dolar AS dikarenakan sentimen global. Para pelaku pasar lebih memilih untuk menunggu kebijakan suku bunga AS oleh The Fed. "Belum ada isu baru, masih menunggu hasil keputusan the Fed," Kata Ariston Tjendra, head of research di PT Monex Investindo Futures.
Hal senada juga diungkapkan A.G. Pahlevi, Head of Research Archipelago Asset Management bahwa pelamahan dolar umumnya masih dipengaruhi ekspektasi atas penundaan kenaikan suku bunga AS.
"Pelemahan dolar AS secara global akibat ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga the Fed dari yang semula di tahun ini menjadi tahun depan," kata A.G. Pahlevi.
Pada Rabu (28/10/2015) waktu setempat, The Fed akan memaparkan proyeksi ekonominya serta kebijakan suku bunganya. Para analis memperkirakan kebijakan suku bunga the Fed tetap tidak akan berubah dari rekor terendah 0,25 persen. (Ilh/Gdn)
Source: liputan6.com