Prev Mei 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
26 27 28 29 30 01 02
03 04 05 06 07 08 09
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31 01 02 03 04 05 06
Berita Kurs Dollar pada hari Rabu, 13 Mei 2015
Perlambatan Ekonomi Bikin Rupiah Terpuruk

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan pemerintah yang dipandang belum mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional akhirnya kembali membuat rupiah terjerumus. Nilai tukar rupiah melemah hingga menyentuh level 13.100 per dolar AS.

Merujuk Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Jumat (8/5/2015), nilai tukar rupiah melemah ke level 13.177 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terkoreksi 112 poin dari penutupan di perdagangan sebelumnya yang berada di level 13.065 per dolar AS.

Sementara, data valuta asing Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,18 persen ke level 13.171 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:10 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah bahkan nyaris menyentuh level 13.200 per dolar AS di awal sesi perdagangan.

Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah tercatat masih berkutat di kisaran 13.119 per dolar AS hingga 13.196 per dolar AS.

Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Dian Ayu Yustina menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah kali ini dipicu sentimen negatif dari dalam negeri. Adanya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi salah satu penyebab melemahnya rupiah lebih jauh.

"Kebijakan pemerintah juga hingga saat ini dirasa belum mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi di Tanah Air," terangnya saat dihubungi Liputan6.com.

Pekan ini, Badan Pusat Statisitik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 mencapai 4,71 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau turun dibandingkan kuartal I 2014 sebesar 5,21 persen. Dalam data BPS, perlambatan pertumbuhan ekonomi RI dipengaruhi melemahnya perekonomian di China.

Penyebab lainnya adalah pelemahan harga minyak mentah dunia. Kemudian penurunan nilai ekspor dan impor di kuartal I dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Dian melanjutkan, penyebab lain pelemahan rupiah adalah isu keinginan pemerintah untuk memangkas suku bunga. Jika Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate, maka imbal hasil yang didapat oleh investor di instrumen pasar uang juga akan menurun. Hal tersebut mengakibatkan larinya dana-dana asing (capital outflow).

Diakui Dian, secara musiman kebutuhan dolar AS dalam periode ini memang cukup tinggi, selain untuk pembiayaan impor juga untuk pembayaran dividen. "Jadi secara musiman memang rupiah cenderung melemah pada periode sekarang ditambah dengan sentimen negatif domestik tersebut," kata Dian.

Meski begitu, Dian menilai, Bank Indonesia akan mengambil langkah-langkah intervensi saat rupiah kembali ke kisaran 13.200 per dolar AS, level terlemahnya tahun ini. Hingga akhir tahun, Dian memprediksi nilai tukar rupiah masih akan berkutat di kisaran 13.000 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, mata uang di Asia memang mengalami penurunan yang cukup tinggi pada minggu ini. Pelemahan terbesar memang dialami oleh rupiah yang kemudian disusul oleh won Korea Selatan.

Terhitung, dana sebesar US$ 2 triliun telah keluar dari insturmen saham dan obligasi di seluruh dunia karena perlambatan ekonomi di China, ketidakpastian waktu kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan prospek Yunani untuk keluar dari zona Eropa. 

"Kami melihat terjadi peningkatan yang cukup tajam pada aksi jual di obligasi," jelas analis BNP Paribas SA, Mirza Baig. (Sis/Gdn)


Source: liputan6.com
BNP2TKI dan Bank Mandiri Latih 1.000 TKI di Hong Kong

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menjalin kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk untuk melatih ketrampilan wirausaha kepada 1.000 TKI di Hong Kong. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, para TKI bisa mempunyai masa depan yang lebih baik.

Dalam program pelatihan yang diberi tajuk `Mandiri Sahabatku` ini, para TKI mendapatkan pembekalan dari Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi, motivational talk dari Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, serta cerita inspiratif dari alumni Mandiri Sahabatku tahun 2011, Anno Juni yang kini menjadi pemilik pabrik krupuk dengan pendapatan bulanan mencapai Rp 100 juta.

Hery Gunardi mengatakan, program ini  dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian perseroan kepada para buruh migran agar mampu mandiri saat kembali ke Indonesia dan tidak perlu kembali bekerja sebagai buruh migran.

"Kami gembira dengan animo buruh migran yang terus meningkat. Hal ini tentu tak lepas dari hubungan erat yang telah terjalin antara alumni program Mandiri Sahabatku dengan buruh migran lain sehingga informasi mengenai keberhasilan program ini tersebar luas di kalangan buruh migran,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/5/2015).

Menurut Hery, keberhasilan tersebut terlihat dari kenaikan pendapatan yang diperoleh beberapa alumni program, yaitu dari gaji bulanan sebesar sekitar HK$ 4.100 atau sekitar Rp 8 juta per bulan menjadi omset penjualan rata-rata lebih dari Rp 50 juta per bulan.

Nusron Wahid menambahkan, BNP2TKI sangat mendukung program Mandiri Sahabatku karena program ini terbukti telah meningkatkan kesejahteraan Buruh Migran Indonesia. “Kalau buruh migran sejahtera, maka masyarakat Indonesia juga sejahtera. Kalau sudah sejahtera, BMI bukan lagi Buruh Migran Indonesia, tapi Bos Mandiri Indonesia,” tuturnya.

BNP2TKI menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri untuk melatih ketrampilan wirausaha kepada 1.000 TKI di Hongkong.

Nusron menjelaskan, saat ini BNP2TKI juga tengah melakukan pelatihan purna buruh migran Indonesia atau TKI dengan pendekatan yang relatif sama dengan program Mandiri Sahabatku, yaitu dimulai dengan inkubasi,  pelatihan ketrampilan, pendampingan serta pencarian off taker sebagai mitra yang akan memanfaatkan produk hasil ciptaan buruh migran.

Program Mandiri Sahabatku mengusung empat pilar utama sebagai fokus kegiatan, yaitu mengubah buruh menjadi majikan, mempersatukan keluarga melalui entrepreneurship, mensejahterakan keluarga dan lingkungan serta mencerdaskan bangsa.

Para peserta program akan mengikuti tiga tahapan pelatihan, yaitu pra penempatan, penempatan dan pasca penempatan. Pada tahap pra penempatan, calon tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri diperkenalkan dengan produk tabungan dan remitansi. Untuk itu, Bank Mandiri telah menjalin kerjasama dengan BNP2TKI dalam mensosialisasikan produk-produk perbankan.

Selanjutnya, pada tahap penempatan di negara tujuan, para pekerja dilatih menganalisa peluang usaha, membuat rencana bisnis, motivasi dan semangat kewirausahaan. Pada tahap ini, dibentuklah beberapa kelompok belajar yang akan membantu peserta mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari dalam modul di kelas sesuai minat usaha yang akan dijalankan di Indonesia nantinya.

Pasca penempatan, para peserta program akan mendapat pendampingan dari Bank Mandiri untuk memulai usaha dalam bentuk program Dadi Majikan yang dibimbing oleh bapak asuh dari kalangan pengusaha, nasabah Bank Mandiri, alumni Wirausaha Muda Mandiri dan Dosen Mandiri University. (Gdn)


Source: liputan6.com