Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menjalin kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk untuk melatih ketrampilan wirausaha kepada 1.000 TKI di Hong Kong. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, para TKI bisa mempunyai masa depan yang lebih baik.
Dalam program pelatihan yang diberi tajuk `Mandiri Sahabatku` ini, para TKI mendapatkan pembekalan dari Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi, motivational talk dari Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, serta cerita inspiratif dari alumni Mandiri Sahabatku tahun 2011, Anno Juni yang kini menjadi pemilik pabrik krupuk dengan pendapatan bulanan mencapai Rp 100 juta.
Hery Gunardi mengatakan, program ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian perseroan kepada para buruh migran agar mampu mandiri saat kembali ke Indonesia dan tidak perlu kembali bekerja sebagai buruh migran.
"Kami gembira dengan animo buruh migran yang terus meningkat. Hal ini tentu tak lepas dari hubungan erat yang telah terjalin antara alumni program Mandiri Sahabatku dengan buruh migran lain sehingga informasi mengenai keberhasilan program ini tersebar luas di kalangan buruh migran,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/5/2015).
Menurut Hery, keberhasilan tersebut terlihat dari kenaikan pendapatan yang diperoleh beberapa alumni program, yaitu dari gaji bulanan sebesar sekitar HK$ 4.100 atau sekitar Rp 8 juta per bulan menjadi omset penjualan rata-rata lebih dari Rp 50 juta per bulan.
Nusron Wahid menambahkan, BNP2TKI sangat mendukung program Mandiri Sahabatku karena program ini terbukti telah meningkatkan kesejahteraan Buruh Migran Indonesia. “Kalau buruh migran sejahtera, maka masyarakat Indonesia juga sejahtera. Kalau sudah sejahtera, BMI bukan lagi Buruh Migran Indonesia, tapi Bos Mandiri Indonesia,” tuturnya.
Nusron menjelaskan, saat ini BNP2TKI juga tengah melakukan pelatihan purna buruh migran Indonesia atau TKI dengan pendekatan yang relatif sama dengan program Mandiri Sahabatku, yaitu dimulai dengan inkubasi, pelatihan ketrampilan, pendampingan serta pencarian off taker sebagai mitra yang akan memanfaatkan produk hasil ciptaan buruh migran.
Program Mandiri Sahabatku mengusung empat pilar utama sebagai fokus kegiatan, yaitu mengubah buruh menjadi majikan, mempersatukan keluarga melalui entrepreneurship, mensejahterakan keluarga dan lingkungan serta mencerdaskan bangsa.
Para peserta program akan mengikuti tiga tahapan pelatihan, yaitu pra penempatan, penempatan dan pasca penempatan. Pada tahap pra penempatan, calon tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri diperkenalkan dengan produk tabungan dan remitansi. Untuk itu, Bank Mandiri telah menjalin kerjasama dengan BNP2TKI dalam mensosialisasikan produk-produk perbankan.
Selanjutnya, pada tahap penempatan di negara tujuan, para pekerja dilatih menganalisa peluang usaha, membuat rencana bisnis, motivasi dan semangat kewirausahaan. Pada tahap ini, dibentuklah beberapa kelompok belajar yang akan membantu peserta mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari dalam modul di kelas sesuai minat usaha yang akan dijalankan di Indonesia nantinya.
Pasca penempatan, para peserta program akan mendapat pendampingan dari Bank Mandiri untuk memulai usaha dalam bentuk program Dadi Majikan yang dibimbing oleh bapak asuh dari kalangan pengusaha, nasabah Bank Mandiri, alumni Wirausaha Muda Mandiri dan Dosen Mandiri University. (Gdn)
Source: liputan6.com