Berita Kurs Dollar pada hari Jumat, 08 Mei 2015 | |
BI Rate Tetap di Level 7,5% | |
Liputan6.com, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan BI Rate di level 7,5 persen. Selain itu, BI juga memutuskan untuk menahan suku bunga Deposit Facility 5,50 persen dan Lending Facility pada level 8,00 persen. "Kami akan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah, bauran kebijakan untuk jaga stabilitas makro ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Serta Memperkuat bauran dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah untuk menekan defiti necara berjalan," tandasnya. Selain itu, BI akan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah untuk memastikan bahwa inflasi akan tetap rendah dan defisit transaksi berjalan terjaga pada tingkat yang lebih sehat. Langkah yang dilakukan oleh BI tersebut sesuai dengan prediksi dari para ekonom. Direktur PT Bahana TWC Asset Management, Budi Hikmat mengungkapkan BI tetap mempertahankan suku bunga karena defisit neraca transaksi berjalan yang masih belum membaik. Source: liputan6.com |
|
Rupiah Melemah Dipicu Kekhawatiran Melambatnya Ekonomi RI | |
Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah bergerak melemah pada perdagangan Selasa (28/4/2015) ini, dipicu adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi yang diprediksi dapat memangkas pertumbuhan pendapatan. Banyak perusahaan yang juga meyakini adanya perlambatan perekonomian di Tanah Air saat ini. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, menunjukkan nilai tukar rupiah terkoreksi 56 poin ke level 12.978 per dolar AS. Di awal pekan, rupiah sempat menguat ke level 12.922 per dolar AS. Sementara itu, data valuta asing Bloomberg, menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,05 persen ke level 12.989 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:59 waktu Jakarta. Padahal nilai tukar rupiah sempat dibuka menguat di level 12.957 per dolar AS. Nilai tukar rupiah bahkan sempat menyentuh level terendahnya pada perdagangan hari ini di level 12.999 per dolar AS. Nyaris menyentuh 13.000 per dolar AS. Rupiah tampak terus berfluktuasi melemah hingga menjelang siang dan masih berkutat di kisaran 12.957 - 12.999 per dolar AS. "Pendapatan korporasi dari beberapa perusahaan terbesar di Indonesia cukup mengkonfrimasi bahwa perekonomian Indonesia tengah melambat. Mungkin ada juga segelintir sentimen negatif dari rencana eksekusi mati sejumlah warga asing terkait kasus Narkoba yang belakangan ini terbilang sangat kontroversia," tutur pakar strategi investasi di Standard Chartered Bank, Singapura, Audrey Goh. Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga 0,5 persen terhadap dolar. Pekan lalu, rupiah juga melemah 0,5 persen setelah Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, produk domestik bruto (PDB) akan meningkat 5,4 persen tahun ini. Itu merupakan prediksi yang cukup rendah dari BI.(Sis/Nrm) Source: liputan6.com |