Prev Mei 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
26 27 28 29 30 01 02
03 04 05 06 07 08 09
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31 01 02 03 04 05 06
Berita Kurs Dollar pada hari Kamis, 07 Mei 2015
Menanti BI Rate, Rupiah Tergelincir ke 13.000 per Dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang rilis suku bunga Bank Indonesia (BI rate) hari ini, nilai tukar rupiah tampak kembali tergelincir ke kisaran 13.000 per dolar AS. Sejauh ini, hasil Rapat Dewan Gubernur BI diperkirakan masih mempertahankan suku bunga di level 7,5 persen.

Data valuta asing Bloomberg, Selasa (14/4/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,09 persen ke level 13.000 per dolar AS. Nilai tukar rupiah sempat melemah lebih jauh ke level 13.003 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:32 waktu Jakarta.

Nilai tukar rupiah tampak berfluktuasi cukup aktif dan cukup tajam di kisaran 12.967 - 13.002 hingga menjelang siang pada perdagangan hari ini.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), mencatat nilai tukar rupiah terkoreksi 34 poin ke level 12.979 per dolar AS. Rupiah melanjutkan pelemahan dari perdagangan sebelumnya di level 12.945 per dolar AS.

Ekonom DBS Bank Ltd, Gundy Cahyadi menuturkan, Bank Indonesia masih akan mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen. Hal itu melihat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih di bawah tekanan. Karena itu, BI masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan, rupiah yang masih belum stabil dan turunnya cadangan devisa, BI rate tetap akan bertahan di level 7,5 persen.

"Penting ditunggu perubahan pandangan Bank Indonesia terhadap angka inflasi serta pertumbuhan ekonomi," tutur Rangga.

Dari faktor eksternal, tekanan dari dolar AS tercatat masih sangat kuat meski data makro ekonominya tidak begitu positif.

Sementara Ekonom PT Bank Woori Saudara Rully Nova menjelaskan, rilis BI rate merupakan salah satu yang dinanti para pelaku pasar saat ini. Sejauh ini, pasar internal juga masih belum menunjukkan sentimen positif yang dapat mendongkrak nilai tukar rupiah. (Sis/Ahm)


Source: liputan6.com
Dari Masa Penjajah Cuma 70 Juta Orang RI yang Punya Rekening Bank

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) mencatat kenaikan transaksi keuangan non tunai (e-money) pada kuartal-I 2015 mencapai Rp 485,4 miliar atau naik 30,7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 31,7 miliar.

Direktur Bank Mandiri Hery Gunadi mengatakan, peningkatan penggunaan uang elektronik (e-money) tersebut seiring kenaikan minat masyarakat memakai fasilitas e-money, dalam kegiatan sehari-hari.

"Kartu prabayar kita sangat konsisten mendukung keinginan Bank Indonesia mewujudkan cashless society. Ini dilakukan Bank Mandiri untuk mendorong nasabahnya bertransaksi menggunakan kartu prabayar," kata  Herydi Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Adapun jumlah pengguna e-money mencapai  5,4 juta di maret 2015, naik sebesar 47 persen dari 3,56 juta pada maret 2015.

Hal tersebut mempengaruhi jumlah transaksi, yang bertambah 9 kali lipat dari 2010 ke 2014 yaitu dari 15,2 juta menjadi 44 juta. "Transaksi meningkat kalau dilihat 2010 terhadap 2014 peningkatan 9 kali lipat," tuturnya.

Bank Mandiri  meraup laba bersih sebesar Rp 5,1 triliun, naik 4,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,9 triliun pada kuartal I-2015.

Pencapaian tersebut menghasilkan pertumbuhan aset yang berkualitas. Sampai akhir maret 2015, aset Bank Mandiri mencapai Rp 868,3 triliun atau tumbuh 19 persen dibandingkan total aset pada maret 2014 sebesar Rp 729,5 triliun.

"Komitmen Mandiri dalam mengoptimalkan fungsi intermediasi juga mendorong kinerja perseroan menjadi semakin solid," tutupnya. (Pew/Nrm)


Source: liputan6.com