Prev Juli 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
28 29 30 01 02 03 04
05 06 07 08 09 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31 01
02 03 04 05 06 07 08
Berita Kurs Dollar pada hari Senin, 13 Juli 2015
Awal Pekan, Rupiah Masih di Kisaran 13.300 per Dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah tercatat masih berkutat di kisaran 13.300 per dolar AS pada awal pekan ini. Para investor tercatat masih mengambil aksi wait and see terhadap kesekapatan utang Yunani bersama para kreditornya.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Senin (13/7/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah mengalami koreksi sangat tipis ke level 13.309 per dolar AS. Rupiah hanya melemah 5 poin dari level 13.304 per dolar AS akhir peka lalu.

Sementara itu, data kurs valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah melemah dan menyentuh level 13.316 per dolar AS di awal pembukaan. Meski sempat melemah di awal pembukaan, rupiah tampak kembali berfluktuasi menguat.

Tak banyak menunjukkan pergerakan signifikan, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 13.278-13.316 per dolar AS.
Kekhawatiran terhadap nasib Yunani kembali meningkat setelah para pimpinan zona euro menolak memulai kembali diskusi utang Yunani. Hingga akhirnya, Yunani diberi waktu sampai Rabu pekan ini untuk melakukan perbaikan terhadap proposal permintaan dana bantuannya.

"Rupiah berpeluang melemah menyusul respons negatif para kreditor pemberi utang Yunani," terang ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta.

Dia menjelaskan, rupiah sempat menguat akhir pekan lalu lantaran optimisme meningkatnya kemungkinan ketercapaian kesepakatan antara Yunani dan para kreditor. Namun tersendatnya diskusi tersebut membuat Euro melemah dan memperkuat nilai tukar dolar AS terhadap mata uang Asia.

Dari sisi internal, BI diperkirakan akan mempertahankan BI rate di level 7,5 persen pada pengumuman Selasa besok.

Sementara itu, Ekonom Bank Danamon Dian Eka Ayu menuturkan saat ini tidak terlalu banyak sentimen yang pengaruhi rupiah. Memang kalau sentimen global masih dari ketidakpastian penyelesaian utang Yunani. Sedangkan dari domestik, kebutuhan dolar Amerika Serikat (AS) masih cukup baik.

"Biasa kalau Mei dan Juni permintaan dolar tinggi untuk membayar utang dan dividen. Akan tetapi masuk Juli dan jelang Lebaran tekanan tidak terlalu tinggi. Suplai masih ada," kata Dian saat dihubungi Liputan6.com. (Sis/Ahm)


Source: liputan6.com
Hadapi Libur Lebaran, Bank Mandiri Siapkan Dana Rp 36,1 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk akan mengoperasikan 270 kantor cabang di seluruh Indonesia selama cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 2015 agar dapat tetap melayani kebutuhan masyarakat. Khusus pada 16, 18, dan 20 Juli 2015, layanan yang diberikan hanya transaksi perbankan terbatas dan penerimaan setoran BBM atau non BBM dari SPBU, sedangkan pada 21 Juli 2015, Bank Mandiri akan beroperasi normal.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas menjelaskan, layanan transaksi perbankan terbatas yang diberikan meliputi penarikan tunai, setoran tunai dan transfer antar rekening Bank Mandiri. Adapun jika nasabah akan melakukan penarikan tunai di atas Rp 20 juta, nasabah harus menginformasikan sehari sebelumnya.

“Pengoperasian sebagian kantor cabang ini terutama dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan pasokan BBM untuk kebutuhan harian masyarakat serta untuk membantu nasabah yang membutuhkan uang tunai dalam jumlah yang besar,” jelas Rohan seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (13/7/2015). 

Di samping pengoperasian kantor cabang pada cuti bersama, Bank Mandiri juga menyiapkan Rp 36,1 triliun atau sekitar Rp 1,16 triliun per hari pada periode 22 Juni -22 Juli 2015 untuk memenuhi kebutuhan dana masyarakat di bulan Ramadan dan selama musim liburan Idul Fitri.

Alokasi tersebut, tambah Rohan meningkat sekitar 15 persen daripada periode yang sama tahun sebelumnya karena adanya pertambahan jumlah cabang, jumlah mesin ATM serta perkiraan meningkatnya kebutuhan uang tunai dari masyarakat.

Sebesar 40 persen dari jumlah dana itu akan didistribusikan di wilayah Jabodetabek, sementara 60 persen lainnya akan disalurkan ke kota-kota besar di Indonesia di luar Jabodetabek seperti, Medan, Semarang, Surabaya dan Bandung.

“Dari total alokasi tersebut, 80 persen akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan ATM dan 20 persen untuk kebutuhan dana di cabang. Hal ini berdasarkan perkiraan bahwa sejak 2 minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan uang untuk ATM akan mencapai sekitar Rp 1,8 triliun per hari atau naik sekitar 20 persen dari hari biasa,” tambah Rohan.

Rohan menambahkan, pihaknya juga memastikan seluruh operasional layanan ATM akan tetap terjaga dengan membentuk tim ATM yang akan selalu siaga selama liburan.

Saat ini, nasabah Bank Mandiri dapat melakukan transaksi melalui 15.444 mandiri ATM. Perseroanjuga menyediakan layanan 24 jam lainnya, yakni Mandiri SMS, Mandiri Mobile, Mandiri Internet dan Mandiri Call 14000. (Gdn/Nrm)


Source: liputan6.com