Prev Juli 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
28 29 30 01 02 03 04
05 06 07 08 09 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31 01
02 03 04 05 06 07 08
Berita Kurs Dollar pada hari Jumat, 10 Juli 2015
Jokowi Janjikan Perubahan, Rupiah Menguat

Liputan6.com, Jakarta - Dalam pidatonya pada acara Sarasehan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bersama Jokowi dengan tajuk `Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi`, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan adanya perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik. Janji Jokowi tersebut bisa membuat rupiah sedikit menguat pada perdagangan Jumat (10/7/2015).

Data valuta asing Bloomberg menunjukkannilai tukar rupiah menguat 0,19 persen ke level 13.308 per dolar AS. Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 13.294 per dolar AS hingga 13.327 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mencatat nilai tukar rupiah menguat ke level 13.304 per dolar AS. Rupiah tercatat menguat 43 poin dari level sebelumnya yang tercatat 13.347 per dolar AS.

Pada pidatonya, Jokowi memberikan janji perbaikan ekonomi dalam waktu dekat. Ia menjelaskan, kini Indonesia tengah mengalami masa transisi dari mesin pertumbuhan ekonomi berbasis sektor komoditi dan konsumtif beralih ke industri yang memiliki nilai tambah dan bersifat produktif.

Jokowi meminta kalangan usaha lebih kreatif dalam menciptakan sistem produksi yang lebih efektif sehingga dapat menekan biaya yang selama ini dikatakan kalangan pengusaha tergantung‎ dari pergerakan kurs.

"Tapi pernyataan Jokowi tidak akan mendorong sentimen positif dalam waktu lama mengingat para investor masih menanti bukti nyata dari pernyataannya tersebut," kata ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta.

Selain itu, rupiah juga mampu menguat lantaran pelemahan dolar AS yang dipicu munculnya harapan dari Yunani. Selain itu, The Fed juga memberikan alasan tambahan untuk tidak menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat. "Rupiah juga menguat lantaran terbantu sentimen global tersebut," tandasnya. (Sis/Gdn)


Source: liputan6.com
Mandiri Jadi Bank Pembayaran KSEI

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk kembali ditunjuk oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bank pembayaran untuk periode 2015–2019. Selain Bank Mandiri, beberapa bank lain juga ditunjuk oleh KSEI menjalankan fungsi sebagai bank pembayaran.

Direktur Treasury dan  Market Bank Mandiri, Pahala N Mansury mengatakan, partisipasi Bank Mandiri dalam menjalankan fungsi bank pembayaran telah dimulai sejak 1995. Hal ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk terus berperan aktif meningkatkan aktivitas pasar modal Indonesia.

“Bank Mandiri juga terus mengembangkan berbagai produk dan layanan terintegrasi kepada pelaku pasar modal Indonesia seperti penyediaan fasilitas intraday, jasa kustodi, wali amanat, mutual funds management, cash management, money market line dan forex line,” kata Pahala dalam keterangan, Jumat (10/7/2015).

Sementara itu, lanjut Pahala, untuk mendukung implementasi fund separation, Bank Mandiri juga telah menyediakan Mandiri Tabungan Investor sehingga investor dapat memonitor mutasi rekeningnya secara real time, melalui fasilitas AKSes KSEI maupun melalui channel Bank Mandiri.

Bank Mandiri juga telah melakukan kerjasama dengan KSEI sehingga investor dapat menggunakan jaringan ATM Bank Mandiri untuk masuk ke fasilitas AKSes serta melakukan cek saldo rekening dana nasabah (RDN) dan saldo efek nasabah di KSEI serta mengirimkan intruksi penarikan dana ke Perusahaan Efek.

Hingga saat ini, penyelesaian transaksi anggota bursa di pasar modal melalui Bank Mandiri mencapai rata-rata Rp 2,7 triliun per hari dari rata-rata total transaksi anggota bursa, yang tercatat sebesar Rp 6,5 triliun per hari.

Sebagai informasi, bank lain yang juga menjalankan fungsi sebagai bank pembayaran adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk , PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). (Gdn/Nrm)


Source: liputan6.com