Prev Januari 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
28 29 30 31 01 02 03
04 05 06 07 08 09 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
01 02 03 04 05 06 07
Berita Kurs Dollar pada hari Selasa, 27 Januari 2015
Menkeu: Stimulus Bank Sentral Eropa Ampuh Bikin Rupiah Stabil

Liputan6.com, Jakarta - Pelonggaran likuiditas atau dikenal dengan kebijakan Quantitative Easing (QE) senilai 60 miliar euro setiap bulan dipandang dapat menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengatakan, pengguliran stimulus dari Bank Sentral Eropa (ECB) dapat menjadi penyeimbang rencana penyesuaian tingkat suku bunga acuan The Federal Reserve. Kenaikan Fed Fund Rate diperkirakan berlangsung pada September 2015.

"Kebijakan ECB akan membantu menstabilkan kurs rupiah, bukan langsung memperkuat rupiah. Kestabilan itu penting karena ECB bisa agak menetralkan dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS," ujar dia kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Bambang menjelaskan, penyesuaian suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate diprediksi menyerap seluruh mata uang dolar AS kembali ke negaranya. Di sisi lain, ECB justru menerbitkan dan menyebarkan uang berdenominasi Euro ke negara-negara Eropa dan negara berkembang.

"Dengan kebijakan ECB, dana yang tadinya lari ke AS semua, ada yang lari ke tempat lain karena ada Euro dan bergerak ke negara berkembang dan negara Eropa. Jadi ada upaya menetralisir (rupiah), jangan aman saja hanya dengan mengandalkan kemampuan menjadi defisit transaksi berjalan," tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyambut baik kesepakatan antara pemerintah dan Komisi XI DPR yang menaruh asumsi kurs rupiah pada level Rp 12.500 per dolar AS di RAPBN-Perubahan 2015.

"Angka Rp 12.500 per dolar AS sudah mencerminkan rata-rata asumsi kurs dari RAPBN-P 2015. Jadi kita sambut baik," ujar Agus. (Fik/Ahm)


Source: liputan6.com
Asumsi Rupiah Rp 12.500, PNBP Migas Naik Rp 6 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Komisi XI DPR telah menyepakati salah satu asumsi makro ekonomi Indonesia, yakni nilai tukar rupiah sebesar Rp 12.500 per dolar Amerika Serikat (AS).

Proyeksi ini naik Rp 300 setiap dolar AS dibanding batas bawah pemerintah pada level Rp 12.200.

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro memperkirakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bakal terdorong naik akibat dari usulan perubahan kurs rupiah pada RAPBN-P 2015 menjadi Rp 12.500 per dolar AS.

"Dengan asumsi Rp 12.500, PNBP Migas justru naik sedikit. Perkiraannya  setiap kenaikan Rp 100, maka akan ada tambahan PNBP Rp 2 triliun," tegas dia kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Dengan penaikan kurs rupiah Rp 300, Bambang mengaku akan ada lonjakan PNBP sampai Rp 6 triliun. "Iya segitu tapi kan harga (minyak dunia) juga lagi turun," sambungnya.

Dalam RAPBN-P 2015, pemerintah memangkas target PNBP migas hampir Rp 130 triliun. Dalam APBN 2015, target PNBP dari migas mencapai Rp 224,3 triliun.

Sementara soal asumsi pertumbuhan ekonomi yang merosot dari 5,8 persen menjadi 5,7 persen, tambah Bambang, akan berpengaruh besar terhadap pendapatan di 2015.

"Pengaruhnya ke pendapatan pajak, tapi pajak kan nggak mengandalkan natural. Fokusnya mengisi potensial gap yang selama ini nggak tercapai," pungkas Bambang. (Fik/Ahm)


Source: liputan6.com