Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah tercatat masih berkutat di kisaran Rp 12.700 per dolar AS tak bergerak jauh dari perdagangan sebelumnya. Pengumuman Bank Sentral AS (The Fed) untuk menunda kenaikkan suku bunganya ternyata tak cukup menggerakan nilai tukar rupiah untuk menguat lebih jauh.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Kamis (8/1/2015), nilai tukar rupiah masih stagnan dan bertengger di level Rp 12.731 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Rupiah bahkan hanya tergeser satu poin dari level Rp 12.732 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah melemah sangat tipis 0,01 persen ke level Rp 12.736 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:40 waktu Jakarta. Sebelumnya, nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 12.735 per dolar AS.
Cenderung bergerak stagnan, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran Rp 12.691 per dolar AS hingga Rp 12.750 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mengulas pertemuan Federal Open Market Committee pada Desember lalu, The Fed menunjukkan sinyal bahwa pihaknya belum siap menaikkan suku bunga AS meski sedang tidak berada di bawah tekanan apapun.
Namun Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta melihat aksi The Fed tersebut tak mampu menahan penguatan dolar AS. Alhasil, kenaikkan dolar AS masih menjadi tekanan tersendiri bagi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini bersama dengan beberapa mata uang Asia lainnya.
Selain itu, isu penurunan harga BBM juga tercatat masih belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Harga minyak dunia yang terus turun dipastikan akan memaksa pemerintah untuk menetapkan harga Premium yang lebih rendah lagi di Februari. Walaupun hal itu dapat memicu inflasi lebih rendah, rupiah masih berpotensi melemah akibat kekuatan dolar," pungkasnya. (Sis/Gdn)
Source: liputan6.com
|