Berita Kurs Dollar pada hari Rabu, 11 Febuari 2015 | |
Akal Bank Mandiri Tetap Dapat Modal Meski Ditolak PMN | |
Liputan6.com, Jakarta - Dicoretnya Bank Mandiri dari daftar BUMN penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) disayangkan bank plat merah tersebut. Source: liputan6.com |
|
Bank Mandiri Tak Dapat PMN, Ini Komentar Menteri Rini | |
Liputan6.com, Jakarta - Komisi VI DPR RI akhirnya ketuk palu untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 37,276 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015. Namun demikian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digadang-gadang akan mendapatkan nyatanya tak masuk dalam daftar penerima PMN. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno beralasan, Bank Mandiri tidak mendapat PMN karena dianggap belum masuk prioritas dari program pemerintah. Source: liputan6.com |
|
Bank Mandiri Berharap Tahun Depan Diizinkan Dapat PMN | |
Liputan6.com, Jakarta - Dicoretnya Bank Mandiri dari daftar penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) membuat direksi kecewa. Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengakui meski tidak memberikan pengaruh besar terhadap kinerja yang akan dicapai bank tersebut, namun adanya PMN diyakini mampu mendorong ekspansi kredit bank BUMN ini. Source: liputan6.com |
|
Rini Soemarno: Merger Mandiri dan BNI Masih Dikaji | |
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan sedang mengkaji penggabungan (merger) dua bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sekadar informasi, hingga akhir tahun lalu PT Bank Mandiri Tbk mencatat total aset senilai Rp 855 triliun, sedangkan total aset BNI pada 2014 sebesar Rp 416,6 triliun . Jika kedua bank itu digabung, total asetnya mencapai Rp 1.271,6 triliun. Sedangkan DBS saat ini mencatat aset US$ 318,4 miliar atau sekitar Rp 4.038 triliun (kurs: Rp 12.683/ US$). (Amd/Gdn)
PT Bank Mandiri Tbk hingga akhir tahun 2014 mencatatkan total aset senilai Rp 855 triliun. Source: liputan6.com |
|
Cerita Warga Badau yang Pilih Pakai Ringgit Ketimbang Rupiah | |
Liputan6.com, Kapuas Hulu - Kecamatan Badau, yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, merupakan salah satu wilayah Indonesia bagian utara yang langsung berbatasan dengan Kuching, Malaysia. >>> Klik halaman berikutnya
|
|
Diisukan Merger dengan BNI, Ini Komentar Bos Bank Mandiri | |
Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pihaknya belum mau memikirkan rencana penggabungan bank yang dipimpinnya dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI). Menurut Budi, pihaknya saat ini tengah sibuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mengumpulkan modal untuk menopang kinerja tersebut. "Kendalanya, makin banyak ditanya nggak kerja-kerja. Mending kumpulkan modal kredit untuk bangun infrastruktur," ujar Budi dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (11/2/2015). Sebelumnya, saat menghadiri The Economist Events’ Indonesia Summit in Jakarta di Hotel Shangri La, Budi mengatakan bahwa untuk rencana merger tersebut harus diputuskan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemilik saham terbesar bank plat merah tersebut. "Saya belum tahu, itu porsinya Ibu Menteri (Rini Soemarno)," kata dia. Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, penggabungan (merger) dua bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk masih perlu dibahas lebih dalam. Sejumlah strategi terus diupayakan mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah berada di depan mata. Dia berharap bank di Tanah Air tidak tergilas oleh keberadaan bank asing. Rencana penggabungan bank santer terdengar. Renana tersebut digulirkan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dengan harapan bank Tanah Air mampu bersaing dengan bank ASEAN. Namun, lanjut Menkeu, kendati digabung dua bank tersebut belum mampu bersaing dengan Bank DBS asal Singapura. Sekadar informasi, hingga akhir tahun lalu PT Bank Mandiri Tbk mencatat total aset senilai Rp 855 triliun, sedangkan total aset BNI pada 2014 sebesar Rp 416,6 triliun . Jika kedua bank itu digabung, total asetnya mencapai Rp 1.271,6 triliun. Sedangkan DBS saat ini mencatat aset US$ 318,4 miliar atau sekitar Rp 4.038 triliun (kurs: Rp 12.683/ US$). (Dny/Ahm) Source: liputan6.com |
|
Bank Mandiri Kantongi Laba Bersih Rp 19,9 Triliun | |
Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 9,2 persen pada 2014 jika dibandingkan 2013. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 19,9 triliun atau naik Rp 1,7 triliun pada 2014 jika dibandingkan akhir 2013 yang sebesar Rp 18,2 triliun. "Tahun 2014 itu menjadi tahun paling susah bagi dunia perbankan," ujar Budi dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (11/2/2015). Sementara itu, pertumbuhan kredit secara tahunan sebesar 12,2 persen pada akhir 2014 menjadi Rp 530 triliun dari Rp 472,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya dengan rasio NPL terjaga di level 2,15 persen. "Pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset menjadi Rp 855 triliun dari Rp 733,1 triliuun pada Desember 2013," lanjut dia. Selain pertumbuhan kredit Bank Mandiri, lanjutnya, kenaikan laba bersih juga ditopang oleh pertumbuhan operating income yang meningkat Rp 5,9 triliun atau secara tahunan tumbuh 11,7 persen menjadi Rp 56,9 triliun. Pertumbuhan operating income ini berasal dari pendapatan bunga bersih dan premi bersih. "Tumbuhnya 14,8 persen menjadi Rp 41,8 triliun, dan dari fee based income yang mencapai Rp 15,1 triliun," tandasnya. (Dny/Ahm) Source: liputan6.com |
|
Uang Rp 252 Triliun Ditabung di Bank Mandiri | |
Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada 2014 dari sebelumnya Rp 556,3 triliun menjadi Rp 636,4 triliun. Source: liputan6.com |
|
Tak Dapat PMN, Bank Mandiri Batal Tawarkan Saham Baru | |
Liputan6.com, Jakarta - Rencana PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menerbitkan saham baru atau rights issue tampaknya batal teralisasi. Hal menyusul dicoretnya bank plat merah tersebut dari daftar BUMN yang mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN). Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jika ingin menerbitkan rights issue, maka pihaknya harus mendapatkan PMN. "Harus dengan PMN, cuma pemerintah tidak mau terdilusi. Jadi harus ada PMN. Kalau PMN tidak jadi, itunya (rights issue) tidak jadi," ujar Budi di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (11/2/2015). Sebelumnya, Budi mengungkapkan meski tidak mendapatkan tambahan modal dari PMN, namun dirinya yakin masih banyak cara bagi perseroan untuk mendapatkan modal tambahan. "Caranya banyak, paling gampang dividen, selain itu ada rights issue, ada juga konsolidasi, (merger) juga bisa nambah modal," lanjutnya. Untuk dividen, pihaknya bisa meminta pengurangan setoran dividen tahun buku 2015, atas pencapaian kinerja perseroan sepanjang 2014. "Penguatan modal bisa juga dengan mengurangi dividen pay out ratio, menjadi 20 persen, dari biasanya kita 30 persen," kata Budi. Menurut Budi, pemotongan dividen ini bisa menjadi alternatif pengganti PMN. Namun hal tersebut baru berupa gagasan dan belum disetujui oleh Kementerian BUMN. "Kalau dividen pay out rationya turun sudah dapat (ganti PMN). Kalau misalnya biasanya setor dividen Rp 20 triliun, kalau dikurangi 10 persen itu sudah dapat Rp 2 triliun. Kalau dikurangi 20 persen itu sudah Rp 4 triliun. Kalau 2 tahun itu saja sudah Rp 8 triliun. Tapi belum ada persetujuan pengurangan dividen," ujar Budi. (Dny/Ahm) Source: liputan6.com |