Prev April 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
29 30 31 01 02 03 04
05 06 07 08 09 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 01 02
03 04 05 06 07 08 09
Berita Kurs Dollar pada hari Senin, 27 April 2015
Sejak Awal Pekan Rupiah Masih Lesu

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah masih melemah sejak awal pekan dan kini tengah mendekati level 13.000 per dolar AS. Penguatan dolar yang kembali terjadi mengikis sentimen positif rupiah dari surplus neraca perdagangan pada Maret.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, Rabu (22/4/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah mengalami koreksi 10 poin ke level 12.952 per dolar AS. Rupiah tampak melanjutkan pelemahannya sejak awal pekan lalu dari level 12.875 per dolar AS.

Sementara itu, data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,25 persen ke level 12.922 per dolar AS pada perdagangan pukul 11.05 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah sempat melemah lebih parah hingga ke level 12.966 per dolar AS.

Masih aktif berfluktuasi, hingga pertengahan hari ini, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran 12.913- 12.966 per dolar AS.

Pelemahan rupiah sejak awal pekan juga dialami serentak oleh mata uang lain di Asia. Itu lantaran dolar AS yang terus menguat karena mendapatkan momentem dari peningkatan angka inflasi yang keluar dari zona negatif.

"Surplus neraca perdagangan yang dicapai pada Maret belum mampu menahan penguatan rupiah untuk jangka waktu lebih panjang," tutur ekonom PT samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta.

Dia memprediksi, hari ini rupiah akan melanjutkan pelemahan, sebagian besar akibat sentimen eksternal.(Sis/Nrm)


Source: liputan6.com
Bank Mandiri Cetak Laba Rp 5,1 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 5,1 triliun untuk periode tiga bulan pertama 2015. Nilai tersebut naik 4,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 4,9 triliun.

"Komitmen Bank Mandiri dalam mengoptimalkan fungsi intermediasi juga mendorong kinerja perseroan menjadi semakin solid," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin, dalam pemaparan laporan keuangan triwulan I 2015, di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Pencapaian tersebut menghasilkan pertumbuhan aset yang berkualitas. Sampai akhir Maret 2015, aset Bank Mandiri mencapai Rp 868,3 triliun atau tumbuh 19 persen dibandingkan total aset pada Maret 2014 sebesar Rp 729,5 triliun.

Kualitas kredit Bank Mandiri dapat terjaga dengan baik yang tercermin dalam rasio non performing loan (NPL) di bawah 1 persen. Ekspansi bisnis yang terus dilakukan juga tetap didukung dengan fundamental yang kuat dimana tingkat kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik, yaitu meningkat dari 16,15 persen menjadi 17,87 persen.

Menurut Budi, kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 628,7 triliun pada akhir Maret 2015 dari Rp 531,6 triliun pada tahun sebelumnya.

"Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp 372 triliun, yang terutama didorong oleh  peningkatan giro sebesar Rp 30,7 triliun  hingga mencapai Rp 141,49 triliun," pungkasnya. (Pew/Gdn)


Source: liputan6.com
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 532,8 Triliun di Kuartal I

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk  mencatat penyaluran kredit kuartal-I 2015 mencapai Rp 532,8 triliun, meningkat 13,3 persen dari Rp 470,4 triliun pada  periode yang sama di 2014.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi G Sadikin mengatakan tahun ini merupakan saat yang berat bagi sektor usaha karena diwarnai dengan tantangan kondisi perekonomian yang melambat.

Meski demikian, penyaluran kredit Bank Mandiri tetap tumbuh di atas rata-rata industri. "Sebesar 13,3 persen dari Rp 470,4 triliun pada kuartal-I 2014 menjadi Rp 532,8 triliun di kuartal I-2015," kata Budi dalam pemaparan laporan keuangan kuartal-I 2015 di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Secara sektoral, komposisi penyaluran kredit terbesar yaitu 86,3 persen pada sektor produktif, 13,7 persen disalurkan ke sektor konsumer dari total kredit.

Menurut Budi, Bank Mandiri juga memberikan perhatian yang tinggi terhadap pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Pada kuartal I-2015, perusahaan telah menyalurkan Rp 72,397 triliun ke sektor ini. "Jumlah itu naik 12,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 64,589 triliun," tuturnya.

Kualitas kredit masih dapat terjaga dengan NPL di bawah 1 persen. Ekspansi bisnis yang terus dilakukan juga tetap didukung dengan fundamental yang kuat, di mana tingkat kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tetap terjaga baik, yaitu meningkat dari 16,15 persen menjadi 17,87 persen.(Pew/Nrm)


Source: liputan6.com