Prev April 2015 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
29 30 31 01 02 03 04
05 06 07 08 09 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 01 02
03 04 05 06 07 08 09
Berita Kurs Dollar pada hari Jumat, 24 April 2015
Perkuat Transaksi, Bank Mandiri Gandeng Sushi Tei

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk mendorong pertumbuhan transaksi kartu debit dan kartu kredit dengan menjalin kerja sama dengan Sushi Tei Indonesia. Dalam kerja sama ini, Bank Mandiri menyediakan fasilitas EDC di jaringan Sushi Tei.

Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, kolaborasi ini merupakan salah satu strategi perseroan untuk terus berinovasi mengembangkan bisnis di segmen retail.

“Kami meyakini kerja sama ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis kami di segmen ritel sekaligus meningkatkan transaksi di berbagai jaringan Bank Mandiri,” kata Hery di Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Dalam kerja sama ini, nasabah Bank Mandiri dapat menggunakan fasilitas EDC sebanyak 71 unit di 31 outlet Sushi Teidan 9 outlet Sushi Kiosk di seluruh Indonesia.

Selain itu, nasabah Bank Mandiri juga dapat menggunakan Program Loyalty fiestapoin dan power points untuk mendapatkan diskon langsung serta fasilitas lain di outlet jaringan Sushi Teidan Sushi Kiosk di seluruh Indonesia.

Fiestapoin dan Power Points merupakan layanan Loyalty Kartu Mandiri Debit dan Kredit yang digunakan sebagai apresiasi dalam bentuk poin, yang didapat nasabah dari saldo tabungan, transaksi ebanking maupun belanja di merchant dengan menggunakan Kartu Debit dan Kredit Bank Mandiri.

Nasabah dapat mengecek jumlah poin yang dimilikinya antara lain melalui mandiri call 14000, mesin EDC yang memiliki fitur loyalty, dan melalui billing statement kartu kredit.

Poin yang diperoleh nasabah dapat digunakan pada program promo diskon di merchant-merchant yang sudah bekerjasama dengan Bank Mandiri. Poin juga dapat ditukarkan dengan hadiah langsung tanpa diundi.

Hery Gunardi menambahkan, kedua program tersebut mampu mendorong pertumbuhan transaksi di Bank Mandiri, dimana hingga Desember 2014 total transaksi menggunakan kartu debit Bank Mandiri mencapai 61,9 Juta transaksi dengan volume sebesar Rp 45 triliun Jumlah itu naik 26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara transaksi menggunakan kartu kredit Bank Mandiri hingga akhir Desember 2014 telah mencapai transaksi sebanyak 32 Juta transaksi dan sales volume sebesar Rp 27 triliun atau naik 29 persen dibandingkan akhir Desember 2013.

“Kami akan terus bersinergi dengan merchant-merchant yang telah memiliki basis pelanggan yang kuat, untuk mengembangkan berbagai program promosi yang dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah yang telah menempatkan dana dan bertransaksi di jaringan Bank Mandiri,” ujar Hery. (Gdn)


Source: liputan6.com
BI: Sentimen Global dan Domestik Dukung Penguatan Rupiah

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipicu sentimen global dan dalam negeri.
Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara menuturkan, data ekonomi AS yang diumumkan kemarin malam membuat dolar AS melemah terhadap mata uang negara lain.

Data aplikasi mortgage di sektor perumahan melemah 0,4 persen menjadi -2,3 persen. Hal itu ditambah sektor manufaktur AS juga melemah. Data empire manufacturing turun tajam dari 6,9 menjadi -1,19.

Di sisi lain, peningkatan penjualan ritel AS pada Maret 2015 berada di bawah harapan pasar. Penjualan ritel AS sebesar 0,9 persen pada Maret 2015 dibandingkan ekspektasi 1,1 persen. Mirza menilai, data ekonomi AS tersebut memberikan harapan kepada pelaku pasar terhadap kebijakan suku bunga AS.

"Pergerakan Rupiah pada hari ini sebagian besar dipengaruhi oleh data ekonomi AS (data dependent). Data tersebut memberi sinyal pada pelaku pasar bahwa pelemahan data di AS tersebut membuat pelaku pasar mengubah perkiraan mereka tentang waktu, besaran, dan kecepatan (timing, size, and pace) dari normalisasi kebijakan moneter AS," ujar Mirza, Kamis (16/4/2015).

Ia menambahkan, sentimen dalam negeri juga menopang penguatan rupiah. Pertama, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 1,13 miliar pada Maret 2015. Hal itu dipicu dari kenaikan ekspor Indonesia.

"Rilis data itu menunjukkan keyakinan kalau defisit neraca transaksi berjalan akan membaik di triwulan I 2015," kata Mirza.

Selain itu, BI akan tetap fokus pada stabilitas. Keputusan RDG menunjukkan kalau BI akan tetap menjaga sasaran inflasi dan tingkat defisit neraca transaksi berjalan. "Hal ini sedikit banyak memberi tambahan sentimen positif di pasar," ujar Mirza.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2015 surplus sebesar US$ 1,13 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut berhasil mengangkat rupiah yang sejak akhir pekan lalu terus bergerak melemah.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) Kamis pekan ini menunjukkan, nilai tukar rupiah menguat 138 poin ke level 12.838 per dolar AS dari 12.976 pada perdagangan sebelumnya. Rupiah memang tercatat bergerak melemah sejak akhir pekan lalu menyusul spekulasi terhadap kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Sementara data valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah menguat 0,47 persen ke level 12.845 pada perdagangan pukul 9.32 waktu Jakarta. Padahal rupiah sempat dibuka melemah di level 12.961 per dolar AS dari level 12.905 per dolar As pada perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini, rupiah tampak berfluktuasi menguat di kisaran 12.810 - 12.961 per dolar AS. (Yas/Ahm)


Source: liputan6.com