Prev September 2014 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
31 01 02 03 04 05 06
07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 01 02 03 04
05 06 07 08 09 10 11
Berita Kurs Dollar pada hari Selasa, 23 September 2014
Dolar Masih Perkasa, Nilai Tukar Rupiah Tetap Layu

Liputan6.com,Jakarta - Meski tercatat menurun menanti data manufaktur China, dolar AS ternyata masih perkasa di pasar mata uang Asia. Terbukti, nilai tukar rupiah masih bergerak melemah, meski tampak lebih stabil dari perdagangan sebelumnya.

Data valuta asing (valas) Bloomberg, Selasa (23/9/2014) menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka melemah di level 11.981 per dolar AS dari level 11.975 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya. Nilai tukar rupiah tercatat melemah 0,06 persen ke level 11.983 pada perdagangan pukul 10:28 waktu Jakarta.

Sebelumnya nilai tukar rupiah sempat nyaris menyentuh level 12 ribu per dolar AS di awal sesi perdagangan hari ini. Rupiah terus berfluktuasi dan masih berkutat di kisaran 11.979 - 11.995 per dolar AS. 

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) juga mencatat rupiah terkoreksi tipis sebanyak 15 poin ke level 11.987 per dolar AS. Pada perdaganan sebelumnya, nilai tukar rupiah tercatat berada di level 11.972 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, data ekonomi AS yang baru dirilis teryata tidak terlalu baik dan cukup menekan nilai tukar dolar. Meski begitu, penguatan nilai tukar dolar terhadap mata uang Asia masih tetap terjaga.

"Tekanan rupiah sudah jauh berkurang, meski sentimen penguatan dolar masih tersisa di pasar mata uang Asia," tandas dia. (Sis/Nrm)

 

Credit: Nurmayanti


Source: liputan6.com
Sandiaga Uno: Nasib Rupiah Tergantung Siapa Presiden Baru

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan rupiah dalam pekan kedua Maret sempat menunjukkan penguatan dari sebelumnya di atas 12.000 per dolar AS kini berada di 11.400 per dolar AS. Meski diakui, rupiah kini kembali tertekan bahkan bergerak dalam tren melemah dalam sepekan terakhir.

CEO Saratoga Recapital, Sandiaga Uno memperkirakan nasib naik turunnya kurs rupiah terhadap dolar AS akan ditentukan oleh hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Juli 2014

"Intinya pergerakan rupiah akan tergantung dari pemerintah baru dalam menyelesaikan persoalan yang terpengaruhi oleh kondisi global, baik dari mikro ataupun makro ekonomi," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Sandiaga sendiri memperkirakan pergerakan rupiah pada tahun politik ini akan bertengger di kisaran 11.000-11.500 sampai akhir tahun.

Berdasarkan beberapa pengalaman sebelumnya, gelaran Pemilu dan Pilpres justru membuat gerak rupiah menunjukkan penguatan. Hal itu didorong karena pengaruh pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia menjelang pemilu.

"Seperti sektor manufaktur, kami harapkan akan lebih meningkat, kita bisa ambil peluang dari China, yang saat ini mulai redup. Kita harapkan hal itu dapat mendorong rupiah terus menguat tahun ini, terutama penguatan rupiah dan penguatan indeks," kata Sandiaga.

Credit: Syahid Latif


Source: liputan6.com
Sandiaga Uno: Nasib Rupiah Tergantung Siapa Presiden Baru

Liputan6.com, Jakarta Meski melemah dalam sepekan terakhir, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pekan terakhir telah menunjukkan penguatan dari sebelumnya di atas level 12.000 menjadi di kisaran 11.400 per dolar AS.

CEO Saratoga Recapital, Sandiaga Uno memperkirakan gerak rupiah dalam beberapa waktu ke depan akan ditentukan oleh hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Juli 2014.

"Intinya pergerakan rupiah akan tergantung dari pemerintah baru dalam menyelesaikan persoalan yang terpengaruhi oleh kondisi global, baik dari mikro ataupun makro ekonomi," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Sandiaga sendiri memperkirakan rupiah pada tahun politik ini akan bergerak di kisaran 11.000-11.500 sampai akhir tahun.

Dari pengalaman sebelumnya, gerak rupiah selama tahun Pemilu memang selalu menunjukan tren penguatan. Hal itu didorong pengaruh pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia menjelang Pemilu.

Salah satu sektor yang akan meningkat signifikan adalah manufaktur. Indonesia dianggap bisa mengambil peluang meredupnya bisnis manufaktur di China.

"Kita harapkan hal itu dapat mendorong rupiah terus menguat tahun ini, terutama penguatan rupiah dan penguatan indeks," kata Sandiaga.

Credit: Syahid Latif


Source: liputan6.com