Berita Kurs Dollar pada hari Kamis, 18 September 2014 | |
Pengusaha Sawit Senang Rupiah Lesu, Tidak dengan Produsen Semen | |
Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah memberikan dampak positif maupun negatif bagi emiten. Pelemahan rupiah dianggap bencana bagi importir, namun berkah bagi eksportir.
Kondisi itu bisa terlihat pada dua perusahaan, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) dan PT PP London Sumatera Indonesia (LSIP) alias Lonsum.
Strategy, Business Development & Innovation Director, Patrict Walser mengungkapkan, pihaknya sudah menaikkan harga semen pada tahun ini sebesar lima persen.
"Kenaikan harganya sebesar lima persen year to date," ungkap dia kepada wartawan di acara Investor Summit 2014, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Lebih jauh Walser mengaku, perusahaan terpaksa menaikkan harga jual semen untuk mendorong pertumbuhan pendapatan sampai akhir tahun ini. Perseroan harus mempertahankan margin yang berpotensi tergerus akibat pembengkakan biaya operasional.
"Ada tekanan biaya dari kenaikan tarif listrik, ongkos distribusi serta pelemahan nilai tukar rupiah selama periode semester I sehingga menggerus laba bersih menjadi Rp 449 miliar dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 467 miliar," ucapnya.
Holcim Indonesia, Wasler bilang, tengah menggarap pembangunan pabrik Tuban I senilai US$ 500 juta, sedangkan investasi Tuban II sebesar US$ 315 juta.
"Sumber pendanaan pakai pinjaman untuk membiayai Tuban II karena kami belum ada kenaikan ekuitas sehingga kami baru akan tandatangan perjanjian pinjaman November ini sekira Rp 2 triliun dari perbankan asing. Breakdown-nya US$ 3,2 juta dan 76 juta Euro," ucapnya.
Berbeda, produsen kelapa sawit Londsum justru meraup untung dari pelemahan kurs rupiah. Hal ini diakui Presiden Direktur Lonsum, Benny Tjoeng.
"Harga minyak kelapa sawit mentah kan dasarnya dolar AS, buat kita justru lebih bagus jadi menguntungkan kami. Kami pun nggak punya kewajiban utang," ucap dia.(Fik/Nrm) *Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!
http://bisnis.liputan6.com/read/2107084/rupiah-keok-harga-produk-unilever-naik-5 Credit: Nurmayanti Source: liputan6.com |