Prev September 2014 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
31 01 02 03 04 05 06
07 08 09 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 01 02 03 04
05 06 07 08 09 10 11
Berita Kurs Dollar pada hari Senin, 15 September 2014
Rupiah Tertekan Menanti Pertemuan The Fed

Liputan6.com,Jakarta - Pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan digelar pekan ini semakin membuat rupiah tertekan. Rupiah bahkan telah menyentuh level 11.900-an per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Data valuta asing (valas) Bloomberg, Senin (15/9/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,55 persen ke level 11.887 per dolar AS hingga perdagangan menjelang siang. Rupiah bahkan sempat menyentuh level 11.907 per dolar AS pada pukul 08:57 waktu Jakarta.

Setelah dibuka melemah 56 poin, rupiah kini masih berkutat di kisaran 11.851 - 11.907 per dolar AS. Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat rupiah melemah dan berada di klevel 11.875 per dolar AS.

Analis Bank Mandiri Renny Eka Putri menilai sejumlah faktor eksternal terutama cerahnya data ekonomi AS berpengaruh positif pada penguatan dolar. Akibatnya, nilai tukar regional termasuk rupiah ikut mengalami tekanan.

Selain itu, dia juga menjelaskan pengaruh dari pertemuan The Fed yang akan digelar pekan ini. Rapat tersebut akan membahas adanya kemungkinan penarikan dana stimulus yang kini tinggal berjumlah US$ 25 miliar menjadi US$ 15 miliar per bulan.

"Pekan ini tampaknya faktor eksternal akan lebih kuat mempengaruhi pergerakan rupiah. Kamis akan ada hasil pertemuam The Fed, ini yang masih ditunggu para pelaku pasar," terangnya.

Selain itu, Renny juga menjelaskan, penguatan dolar yang ditopang sejumlah data ekonomi positif dari AS membuat para pelaku pasar mengalihkan dananya pada dolar. Kondisi itu semakin memperkokoh penguatan dolar dan melemahkan rupiah.

Sepekan ke depan, Renny memprediksi Bank Indonesia masih bisa mengendalikan nilai tukar rupiah dan tidak akan tertekan hingga menembus level 12 ribu per dolar AS. "Pekan ini, rupiah akan bergerak di kisaran 11.820 hingga 11.963 per dolar AS," tandas dia. (Sis/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Credit: Nurmayanti


Source: liputan6.com
Menkeu Sebut Rupiah Bakal Jeblok Sampai Keputusan The Fed

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus terpuruk menunggu rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan kembali digelar pada 17-18 September ini. Dan kondisi tersebut masih akan terus berlangsung hingga The Fed mengumumkan keputusan hasil rapat tersebut.

Demikian dikatakan Menteri Keuangan Chatib Basri kepada wartawan usai Pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Perasuransian di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/9/2014).

"Rupiah akan melemah sampai hasil keputusan The Fed. The Fed kan mau mengumumkan. Kita lihat rapat FOMC-nya seperti apa," kata dia.

Setelah Bank Sentral mengumumkan hasil rapat tersebut, Chatib memperkirakan pasar akan kembali merespon kurs rupiah. Namun dia enggan menjawab antisipasi pemerintah atas pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS.  

"Nanti market akan kembali lagi setelahnya. Mereka akan rasional apa yang diambil dari The Fed. Urusan intervensi biar Bank Indonesia (BI)," pungkas Chatib.

Sebelumnya, data valuta asing (valas) Bloomberg, hari ini, menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,55 persen ke level 11.887 per dolar AS hingga perdagangan menjelang siang. Rupiah bahkan sempat menyentuh level 11.907 per dolar AS pada pukul 08:57 waktu Jakarta.

Setelah dibuka melemah 56 poin, rupiah kini masih berkutat di kisaran 11.851 - 11.907 per dolar AS. Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat rupiah melemah dan berada di klevel 11.875 per dolar AS.

Analis Bank Mandiri Renny Eka Putri menilai tekanan tersebut akibat pengaruh dari pertemuan The Fed yang akan digelar pekan ini. Rapat ini akan membahas adanya kemungkinan penarikan dana stimulus yang kini tinggal berjumlah US$ 25 miliar menjadi US$ 15 miliar per bulan.

"Pekan ini tampaknya faktor eksternal akan lebih kuat mempengaruhi pergerakan rupiah. Kamis akan ada hasil pertemuam The Fed, ini yang masih ditunggu para pelaku pasar," terangnya. (Fik/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Credit: Arthur Gideon


Source: liputan6.com