Prev Oktober 2014 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
28 29 30 01 02 03 04
05 06 07 08 09 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31 01
02 03 04 05 06 07 08
Berita Kurs Dollar pada hari Sabtu, 11 Oktober 2014
Perang Eksekutif vs Legislatif Berlanjut, Rupiah Jebol Rp 13.000

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah tercatat terus melemah beberapa pekan terakhir menyusul terpaan isu politik dan imbas dari serangkaian faktor global yang nemperkuat nilai tukar dolar AS.

Pengamat Ekonomi dan Pasar Fauzi Ichsan memprediksi nilai tukar rupiah dapat melanjutkan pelemahan hingga menembus level 13 ribu per dolar AS jika isu politik domestiok terus memanas.

"Kalau KMP dan KIH terus perang sebagai eksekutif dan legislatif, rupiah bisa capai 13 ribu per dolar AS tahun ini," saat menjadi pembicara dalam acara Prediksi Ekonomi di Tengah Polarisasi Politik Nasional, Sabtu (11/10/2014).

Dia menjelaskan, kondisi politik yang tidak kondusif akan memancing para investor asing dan spekulator untuk menarik dananya ke luar negeri. Para investor asing akan melarikan dananya ke beberapa negara yang daya tarik bisnisnya lebih baik seperti India.

"Ibaratnya, gadis cantik kan bukan cuma di Indonesia. Mereka akan lupakan Indonesia dan cari negara lain," kata dia.

Sebaliknya, jika terjadi kompromi nyata antara pemerintah dan DPR, nilai tukar rupiah dapat bergerak membaik. Terlebih lagi kompromi tersebut mengakomodasi perdebatan yang berbuah kebijakan dan bukan bersifat dendam.

"Kalau seperti itu, nilai tukar rupiah bisa menguat ke level 11.700 per dolar AS sebelum akhir tahun. IHSG juga bisa menyentuh level 5.300," tandas dia. (Sis/Nrm)

Credit: Nurmayanti


Source: liputan6.com
Pelantikan Jokowi Mulus, Rupiah Bisa Kembali Perkasa

Liputan6.com, Jakarta - Diterpa serangkaian isu global dan politik di Tanah Air, nilai tukar rupiah tercatat bergerak lesu dan masih berkutat di kisaran 12.200 per dolar AS hingga akhir pekan ini.

Pengamat Ekonomi dan Pasar Fauzi Ichsan menilai, nilai tukar rupiah dapat kembali menguat jika pelantikan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Oktober nanti berlangsung tanpa kerusuhan.

Kondisi tersebut diprediksi dapat mendongkrak kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Yang terpenting saat ini adalah memastikan pelantikan Jokowi pada 20 Oktober berlangsung aman. Rupiah bisa kembali ke bawah 12 ribu per dolar AS," terangnya di Jakarta, Sabtu (11/10/2014).

Selanjutnya para investor asing dan pelaku pasar menanti kabinet baru yang dibentuk pemerintah Jokowi. Para investor berharap kabinet tersebut dapat mengakomodasi politisi dari KMP.

"Karena mereka berpikir apa gunanya punya banyak profesional di kabinet kalau kebijakan Jokowi dijegal terus di DPR," tuturnya.

Sejauh ini, para investor asing dan pelaku pasar memang masih berpikir pragmatis dan dirudung kekhawatiran menghadapi dominasi Koalisi Merah Putih di parlemen.

Fauzi juga mengingatkan, bahwa memanasnya tensi politik dapat memperburuk nilai tukar rupiah yang saat ini cenderung melemah. Itu lantaran para investor asing akan memilih melarikan dananya ke luar negeri.

"Sekarang begini, kalau nilai tukar rupiah melemah, investor sukuk, SUN, dan saham akan menjual aset-aset finansial mereka. Artinya IHSG bisa anjlok terus dan rupiah ditinggalkan. Ketika mereka pilih dolar, ya rupiahnya anjlok," pungkas dia. (Sis/Nrm)

Credit: Nurmayanti


Source: liputan6.com