Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil menguat tipis menjelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI rate). Pada perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah melemah setelah koalisi merah putih mendominasi peranan di parlemen membuat presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan menghadapi kekuatan cukup besar dari legislatif.

Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, Selasa (7/10/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah menguat 22 poin ke level 12.190 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya di level 12.212 per dolar AS.

Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg, menunjukkan nilai tukar rupiah dibuka menguat di level 12.186 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 12.211 per dolar AS.

Rupiah tercatat menguat tipis 0,11 poin ke level 12.197 per dolar AS pada perdagangan pukul 11.30. Nilai tukar rupiah terus berfluktuasi dan berkutat di kisaran 12.175 hingga 12.208 per dolar AS.

Analis Fixed-Income PT Maybank Kim eng Securities, Dini Agmivia Anggraeni menilai para investor tengah menyusun prediksinya terhadap pemerintahan Jokowi dan kepemilikan sahamnya di Indonesia.

"Nilai tukar rupiah masih akan berada di bawah tekanan karena berbagai faktor dan menguatnya dolar secara regional," terangnya.

Sementara itu, Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta melihat situasi politik telah mereda. Itu lantaran beberapa kubu partai telah berhasil mencapai sejumlah kesepakatan.

"Hari ini yang ditunggu adalah pengumuman BI rate yang diperirakan tetap di 7,5%," tandasnya.

Kini para pelaku pasar juga tercatat menanti respon kebijakan BI mengenai pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi belakangan ini. (Sis/Nrm)

Credit: Nurmayanti