Liputan6.com, New York - Sejak sempat melemah hingga ke level Rp 12.900 per dolar AS, rupiah terus menunjukkan penguatan. Di awal pekan terakhir tahun 2015 ini, nilai tukar rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp 12.397 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Senin (29/12/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah menguat ke level Rp 12.434 per dolar AS. Nilai tukar rupiah menguat 33 poin dari perdagangan sebelumnya pada 24 Desember lalu di level Rp 12.467 per dolar AS.
Sementara data valuta asing (valas) Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah sempat menguat di level Rp 12.400 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:50 waktu Jakarta. Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berkutat di kisaran Rp 12.397 per dolar AS hingga Rp 12.463 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskam, membaiknya data ekonomi AS seiring dengan buruknya data ekonomi Jepang dan Eropa membuat dolar semakin bergerak menguat. Hebatnya, dalam kondisi tersebut, nilai tukar rupiah masih mampu menunjukkan penguatan.
"Bahkan ketika mayoritas mata uang dunia melemah terhadap dolar pekan lalu, rupiah berhasil menguat tajam hingga ke level RP 12.400 per dolar AS," katanya.
Penguatan rupiah juga dapat menjadi peluang bagi pemerintah untuk mengenalkan skema subsidi tetap pada bahan bakar minyak (BBM) tahun depan. Terlebih lagi meningat ruang penguatan nilai tukar rupiah masih cukup terbuka. (Sis/Gdn)
Source: liputan6.com
|