Prev Agustus 2014 Next
Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab
27 28 29 30 31 01 02
03 04 05 06 07 08 09
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31 01 02 03 04 05 06
Berita Kurs Dollar pada hari Selasa, 05 Agustus 2014
Dijaga BI, Rupiah Menguat Tipis

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah akhirnya mampu menguat tipis setelah mengalami pelemahan sebesar 1,5 persen sejak perdagangan 25 Juli 2014. Rupiah pada perdagangan hari ini berada di level Rp 11.733 per dolar AS.

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Selasa (5/8/2014), menunjukkan rupiah hanya menguat 14 poin dari level Rp 11.747 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Data valuta asing Bloomberg juga menunjukkan rupiah dibuka menguat di level Rp 11.743 per dolar AS. Hingga menjelang siang, rupiah masih berfluktuasi menguat dan bergerak di kisaran Rp 11.720 per dolar AS hingga Rp 11.746 per dolar AS.

Ekonom PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova menilai, saat ini pergerakan rupiah masih berada di bawah pengawasan dan kendali BI. Itu demi menjaga agar volatilitas rupiah tidak terlalu tinggi di tengah ketidakpastian hasil pemilihan presiden di Tanah Air.

"Rupiah masih rentan saat ini. Untungnya, jumlah perdagangan yang tidak terlalu besar membuat pengawasan BI lebih efektif dan bisa menahan pelemahan yang terlalu jauh," ungkapnya saat dihubungi Liputan6.com.

Meski demikian, Rully memprediksi rupiah akan cenderung bergerak melemah sepanjang pekan ini. Itu akibat ketidakpastian politik di Tanah Air yang membuat para investor ragu untuk membenamkan modalnya.

Selain itu, sejumlah faktor eksternal seperti membaiknya data pertumbuhan ekonomi AS akan menaikkan posisi dolar.

"Dengan data ekonomi yang baik dan adanya spekulasi waktu kenaikan suku bunga The Fed akan berdampak positif bagi pergerakan dolar dan melemahkan sejumlah mata uang lainnya," tutur dia.

Sementara dari faktor ekonomi, Rully menilai defisit transaksi berjalan masih menjadi sentimen paling signifikan dalam mempengaruhi pergerakan rupiah. Meski demikian, faktor politik masih akan lebih mendominasi dan berpengaruh.

Sepekan ke depan, Rully memprediksi rupiah masih akan terus melemah mendekati kisaran 12.000 per dolar AS. "Tapi belum akan menyentuh 12.000 per dolar AS," jelasnya. (Sis/Gdn)

(Arthur Gideon)


Source: liputan6.com